Ferlina Khoirun Nisa
Heloooooooooo.. kembali lagi dengan
sapaan hello dari saya si penulis abal-abal hehe. Artikel ini entah yang ke
berapa, karena sudah dikejar oleh si editor yang cerewet sekali nagih hutang
artikel. Jadi, saat ini juga, saya si penulis abal-abal akan menjabarkan
kembali mengenai tema yang sama dari kemarin yaitu tentang sekolah non-formal.
Sekolah adalah wadah dari generasi bangsa kedepan, untuk itu perlu adanya
penanganan yang baik dan terurus.
Pada dasarnya, sekolah itu hanya
wadah yang secara terencana dan terstruktur yang berguna untuk membantu
generasi penerus mengembangkan potensinya dengan cara belajar. namun, belajar
juga bisa dimana saja dan kapan saja. Peran sekolah memang sangat penting dalam
proses anak menuju kesuksesan, tapi tidak semua siswa bisa sukses masa depannya
hanya karena belajar di sekolah. Ini yang masih menjadi luka lama dari sekolah
itu sendiri. Bahkan bisa dibilang kulaitas pendidikan seseorang tidak
signifikan dengan kemampuan mencari jodoh.
Dalam hal ini tidak bisa mengambil
persepsi mana yang salah dalam prosesnya. Tidak bisa menyalahkan pihak sekolah
atau guru atau muridnya. Perlu adanya kesadaran dari masing-masing pihak bahwa
pembelajaran yang terpenting adalah pembelajaran yang didapat sedari dalam
kandungan, dan dalam perkembangannya juga harus ada pihak yang dapat mengangkat
potensi terpendam dari seorang siswa. Dalam hal ini sekolah non-formal
dirancang untuk menggali potensi siswa. Dalam sekolah non-formal siswa diberi
pelajaran yang mengarah pada diri siswa, yang berguna bagi masa depan muridnya
dalam menghadapi dunia luar yang belum menjadi dunianya.
Sekolah non formal dirasa sesuai untuk generasi
bangsa dalam mengembangkan potensinya. Untuk menhadapi dunia luar yang belum
mereka ambah. Siswa dari awal sudah dibekali kemampua-kemampuan dasar yang
tersirat dari pembelajaran yang mereka terima. Untuk itu, generasi bangsa
memang membutuhkan wadah yang bisa memberikan ilmu baik ilmu hayati maupun non
hayati, yang bisa berguna bagi kesuksesan mereka mengahdapi dunia.
No comments:
Post a Comment