Tuesday, December 30, 2014

Ganti Menteri Ganti Kurikulum

Muhammad Arwani
      Masalah pendidikan di Indonesia memang kompleks. Terutama dalam hal, kurikulum apa yang tepat di gunakan untuk pendidikan Indonesia. Jika menilik sepuluh dekade terahir Indonesia telah memberlakukan tiga kurikulum yaitu kurikulum berbasis kompetensi, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan untuk tahun ini diberlakukan kurikulum 2013. Hal ini menimbulkan presepsi dalam masyarakat bahwa pergantian kurikulum sarat akan kepentingan politik. Bayangkan saja setiap menteri ganti kurikulum ini lah yang menjadi kecurigaan dalam masyarakat bahwa adanya kepentingan politik dalam setiap pergantian kurikulum tersebut.
      Bergantinya kurikulum memang untuk meningkatkan kualitas pendidikan diindonesia. Namun perlu di ingat bahwa kurikulum senbagai jantung dari pendidikan haruslah di persiapkan dengan sebaik mungkin agar arah pendidikan kita juga jelas. Dengan di berlakukannya kurikulum baru yang saat ini telah di terapkan dalam sekolah-sekolah yang ada di Indonesia yaitu kurikulum 2013. Dalam pelaksanaannya kurikulum 2013 menuai pro dan kontra. hal ini wajar dengan berbagai alasan yang di lontarkan dari masing-masing pihak.
      Perlu di ketahui juga bahwa dalam setiap perjalanan pergantian kurikulum, sistem pendidikan di Indonesia tidak mengalami perbaikan yang berarti. Sistem pendidikan di sekolah sekolah masih saja monoton. Lebih lebih tenaga pendidik terutama guru tidak mengalami peningkatan dan perbaikan kualitas mengajarnya. Guru yang telah mengajar puluhan tahun misalkan, ketika tidak ada peningkatan kualitas metode mengajarnya pun akan tetap sama walaupun kurikulum sudah berganti dan dirumah berkali kali.

No comments:

Post a Comment