Tuesday, December 23, 2014

Jangan Ajarkan Fanatisme Beragama Terhadap Anak kecil

FN Muktiono Dimi

          Fanatisme beragama merupakan suatu konsekuensi kepercayaaan terhadap suatu agama bahwa agama yang dipercayainya atau yang di anutnya itu benar. Hal tersebut memang sah sah saja apabila fanatisme tidak berlebihan dan tidak menimbulkan persoalan. Akan tetapi pada kenyataannya, fanatisme beragama yang berlebihan justru membuat perpecahan, banyak teror, perang, dan intimidasi yang dilakukan atas nama suatu agama. Fanatisme menjangkit seseorang karena orang tersebut sejak kecil di ajarkan fanatisme mengenai beragama. Akan sangat sulit untuk mengubah mindset seorang pria dewasa yang sudah diatur pemikirannya sejak kecil. Mereka tidak berfikir secara terbuka. Hal ini besar peranannya karena didikan orang tua maupun lingkungan lingkungan terdekatnya. Memang pada dasarnya agama di ciptakan agar manusia menjadi baik. Akan tetapi fanatisme yang berlebihan justru membuat agama yang di anutnya adalah agama yang paling benar dan yang lain salah atau kurang benar. Padahal kita sendiri tidak memiliki bukti ilmiah akan hal kebenaran tersebut. Yang jelas agama diciptakan untuk mengundang kebaikan di antara manusia. Adapun perang, teror, dan perbuatan perbuatan yang merugikan masyarakat yang mengatasnamakan agama, itu hanyalah ulah oknum tertentu. 
       Untuk itu, bagi kita sebagai orang tua, guru, maupun orang dewasa hendaknya tidak mengajarkan fanatisme beragama yang berlebihan terhadap anak kecil. Apa lagi yang bisa menghambat perkembangan anak baik dalam hal berfikir maupun bersosial, karena pada dasarnya anak lahir tidak menganut agama apapun. Maka dari itu ajarilah dia agar menjadi orang yang baik bagi dirinya maupun bagi diri orang lain.

No comments:

Post a Comment