Thursday, December 25, 2014

S1=5 Tahun

Okven Pratama P
Sekarang tidak ada istilah mahasiswa tua atau mapala (mahasiswa paling lama), bahkan mahasiswa abadi, yang ada MTM (Mahasiswa telat masuk) karena pemerintah akan mencabut setatus itu dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 49 Tahun 2014 tentang standar nasional pendidikan tinggi dalam pasal 17 ayat 3 disebutkan bahwa masa studi bagi mahasiswa untuk program sarjana (S1) dan diploma 4 (D4) maksimal 5 tahun. Generasi sebelum ini boleh berteriak keras karena mereka adalah generasi penyandang mahasiswa paling lama.
Hal ini sungguh menjadi pembeda antara masa dulu dan sekarang, kalau dulu mentok-mentoknya kuliah itu 14 semester, kalau tidak bisa ya, DO (Drop out) sedangkan untuk mahasiswa masa kini disusutkan menjadi 5 tahun. Dengan disahkannya peraturan ini tentunya setiap perguruan tinggi di Indonesia mulai menerapkannya dan proses selanjutnya giliran si calon sarjana S1 yang berproses untuk mendapatkan gelar S1 dengan diberlakukannya batas masa studi ini maksimal 5 tahun.
Mungkin ada sebagian mahasiswa takut ketika harus bisa membagi waktu antara aktivitas kuliah dan aktivitas dunia kampus seperti menjadi aktivis misalnya. Rumor yang bilang kalau jadi aktivis kampus itu lulusnya bakal telat itu cuman rumor kok, semua akan kembali bagaimana kamu bisa menjalani aktivitas antara kuliah dan menjadi aktivis semua kembali bagaimana cara kamu memanajemen waktu, dan kamu harus tahu juga mana yang penting dan tidak penting, jadi nantinya semua berjalan seperti apa yang kamu mau. Semoga tidak sampai di DO. hehehe...
Selain itu salah satu dampak positif dengan diberikan batasan studi ini, saya pikir akan berefek pada termotifasinya semangat belajar mahasiswa karena dengan limit studi yang hanya 5 tahun, ditambah lagi lapangan kerja yang penuh gengsi daya saing, sehingga akan memunculkan ambisi untuk menjadikan kualitas diri sebaik-baiknya. Menjadi akademis bukan soal masalah perkerjaan (profesi) ataupun iming-iming gaji yang lebih besar dari yang tidak menjadi akademis, menjadi akademisi itu lebih dari itu. Mengutip kata Nicholas Saputra dalam film Gie. “Bidang seorang sarjana adalah berfikir dan pencipta yang baru.....” Sebagai mahasiswa kita juga punya peran penting dalam tanggung jawab sosial, inget selalu TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI.
Waktu nulis bagian akhir ini saya merenung dalam.     



No comments:

Post a Comment