Tuesday, December 30, 2014

Pendidikan yang Menyenangkan

Anwar Shandy

        Dalam sistem pendidikna formal pembelajaran dilakukan untuk mencapai tujuan yanitu mencerdaskan siswa dan membuat siswa pahm dengan bahan yang diajarkan oleh guru. Tapi pada kenyataannya cara mengajar guru yang monoiton tidak membuat siswa menjadi cerdas justru para siswa merasa terpenjara kalau sedang berada di sekolah.

         Pandangan pandangan yang salah tentang pembelajaran menyebabkan pendidikan tidak berkembang dan terkesan jalan di tempat. Misalnya pandangan mengenai pemberian PR kepada siswa, maksup pemberian PR adalah agar siswa belajar dirumah. Tetapi pada kenyataannya tidak seperti yang diharapkan, para siswa kebanyakan mengerjakan pekerjaannya tersebut pada hari pengumpulan PR dan itupun mencontek pekerjaan temannya dipagi hari sebelum jam masuk atau papada jam masauk pelajaran. Dan menurut salah stu dosen sya PR hanya menyumbangkan peran tentang ketidak harmonisan rumah tangga, misalnya anak diberi PR dan dia tidak bisa mengerjakan lalu minta tolong ke ayahnya dan ayahnya sedang sibuk kemudian ayahnya menyuruhnya untuk minta tolong ibunya, dan ibunya pun sedang sibuk sehinggan hal tersebut memicu timbulnya konflik di rumah tangga.

             Belajar sebenarnya dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun, bahkan sedang bermain itu adalah pelajaran tentang bagaimanan bersosialisasi di masyarakat, pembelajaran harus bersifat menyenangkan agar siswa tidak merasa terkekang kalau sedang berada di sekolah. Para pengembang pendidikan seharusnya melakukan analisis yang lebih mendalam tentang tingkat implementasi pendidikan. Pendidikan tidak hanya menyangkut hasil tetapi proses bagaimana cara mencapainya.
Pendidikan yang menyenangkan sekarang ini sangat dibutuhkan agar siswa merasa nyaman berada disekolah, dan siswa merasa enjoy dalam proses pembelajaran. Karena masa depan bangsa adalah anak anak yang cerdas, sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk melaksanakan pendidikan dengan sebaik baiknya.

No comments:

Post a Comment