Sunday, October 12, 2014

Sekolah Untuk Tuna Rungu

Nur Rofikoh

Bebrapa waktu lalu, kita sudah membahas tentang Sekolah Luar Biasa jenis A, yaitu sekolah yang dikhususkan untuk siswa tunanetra. Kali ini kita akan membahas tentang Sekolah Luar Biasa jenis B, yang dikhususkan untuk siswa yang memiliki keterbatasan pada pendengarannya atau tuna rungu. Kebanyakan, pengajaran untuk siswa tuna rungu lebih ditekankan pada guru atau teacher centered. Dengan begitu, guru bisa membimbing siswa- siswanya yang memiliki keterbatasan pendengaran. Fasilitasnya pun disesuaikan dengan kondisi siswanya. Seperti ruang bina komunikasi dan persepsi bunyi dan irama, ruang bina persepsi bunyi dan bicara, serta ruang keterampilan. Untuk pembelajarannya, ada beberapa alat bantu yang disediakan. Diantaranya audiometer, hearing aids, tape recorder, spatel, audio visual, dan juga cermin. Dari beberapa alat bantu dengar tersebut ada alat bantu yang sudah tidak asing bagi kita yaitu hearing aids. Sedangkan alat bantu yang paling sederhana adalah cermin. Cermin digunakan sebagai alat bantu dalam mengucapkan sesuatu dengan artikulasi yang baik. Guru di kelas sebisa mungkin harus membantu siswa tuna rungu agar bisa mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, guru juga sebisa mungkin meyakinkan siswanya bahwa mereka tidak sendirian. Hal ini dimaksudkan agar rasa percaya diri siswa meningkat, tidak merasa tertinggal, bahwa mereka masih memiliki teman untui berbagi layaknya anak normal lainnya. Selain sisi akademiknya, guru juga harus fokus pada sisi perilaku. Guru bisa memberikan motivasi tersendiri bagi siswanya. Misalnya saja, ketika siswanya melakukan hal yang baik guru akan memberikan pujian. Guru mengajarkan hal- hal yang baik dilakukan dan hal- hal yang sebaiknya tidak dilakukan kepada siswanya secara pelan- pelan. Di sini guru benar- benar terfokus pada siswanya. Guru sangat menekankan pengembangan diri siswa siswa tuna rungu tersebut. Jadi, pada intinya untuk Sekolah Luar Biasa jenis B (khusus tunarungu) fasilitas sangat mempengaruhi proses pembelajarannya. Selain itu manajemen kelas yang baik pun dapat membantu memaksimalkan proses pembelajaran siswa- siswa tuna rungu.

No comments:

Post a Comment