Thursday, October 30, 2014

Apa Salahnya Meniru Kelebihan Bangsa Lain

Ika Wulandari

Memajukan bangsa Indonesia salah satuya dengan membenahi sistem pendidikan di Indonesia. Kecerdasan masyarakat yang diperlukan untuk mengelola bangsa ini tentunya berawal dari pengalaman yang didapat dari sekolah. Apabila peserta didik merasa tertekan ketika berada di sekolah, mereka tidak akan serius dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar sehingga mereka tak mampu membawa pulang ilmu apapun. Yang ada mereka hanyalah ngantuk di kelas karena pembelajran yang monoton.
Seharusnya sistem pendidikan di negara kita ini kurang lebihnya meniru sistem pendidikan yang diterapkan di negara-negara yang telah maju. Negara-negara tersebut mampu menghasilkan generasi penerus yang mampu membawa nama baik negaranya dan memajukan ekonomi bangsanya. Tidak lagi memakai barang import, mereka bangga dengan barang buatan negaranya sendiri.
Saya ambil contoh sekolah Jepang dari buku yang saya baca, yaitu “Totto-Chan: Gadis Cilik di Jendela”. Totto-chan merupakan anak yang sangat nakal di sekolahnya. Nakal dalam hal ini bukan berarti bandel, tetapi ia sering melakukan hal-hal aneh untuk mendapatkan apa yang ingin dia ketahui. Bahkan pada saat KBM di kelas ia selalu memperhatikan pengamen yang lewat samping kelasnya. Ia sering melakukan hal-hal yang tak mampu ditoleransi oleh sekolah sehingga ia dikeluarkan dari sekolahnya. Rasa keingintahuan tinggi yang dimiliki oleh Totto-Chan seharusnya dimiliki juga oleh seluruh peserta didik atau masyarakat Indonesia. Rasa ingin tahu inilah yang akan memotivasi diri untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya bahkan berani melakukan sesuatu untuk memperoleh tujuan yang diinginkan.
Akhirnya Totto-Chan pindah ke sekolah dengan sistem pembelajaran yang berbeda dengan sekolah lainnya. Di sekolah ini peserta didik diberikan kesempatan berkreasi sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Mata pelajaran dimulai dengan melakukan apa saja yang peserta didik sukai. Bagi yang suka menggambar aktivitas pertama yang dilakukan adalah menggambar, bagi yang suka fisika mereka memulai dengan penelitian tentang rumus-rumusnya. Totto-Chan merasa inilah sekolah yang sebenarnya. Seharusnya sistem pendidikan untuk Sekolah Dasar di Indonesia meniru sistem sekolah di Jepang ini. Sekolah yang mengerti karakteristik setiap peserta didik, sekolah yang mampu mengembangkan bakat peserta didik. Sekolah yang selalu menggunakan alam untuk media pembelajarannya, jadi tak ada kesalahpahaman karena peserta didik langsung mempraktekannya. Sekolah dengan pendidik yang selalu mendengarkan cerita pengalaman peserta didiknya, antar pendidik dan peserta didik seperti keluarga sendiri. Sekolah Indonesia perlu meniru sekolah Totto-Chan ini. Sekolah dengan desain yang membuat nyaman peserta didik. Sekolah dengan perpustakaan yang lengkap. Sekolah yang selalu memperhatikan kesehatan peserta didik dengan mengharuskan membawa bekal berupa makanan dari alam dan dari laut.

Apa salahnya meniru kelebihan bangsa lain jika itu mampu membuat Indonesia lebih maju? Hilangkan gengsi ketika kita meniru suatu kebaikan. Mari untuk generasi penerus, kita harus mampu meningkatkan kualitas SDM bangsa ini. Marilah kita membenahi sistem pendidikan yang ada. Ciptakan generasi penerus bangsa ini yang berkualitas.

No comments:

Post a Comment