Friday, October 3, 2014

Pendidikan di Korea Selatan

Homsa Diyah Rohana
Korea selatan atau yang sering dikenal dengan negeri ginseng, masuk dalam daftar tebaik dunia mengenai sistem pendidikannya. Negeri dengan banyak bintang hallyu tersebut kian mengalami perkembangan, terutama dalam sektor perekonomian yang meningkat hingga beberapa persen. Tentu perkembangan tersebut tidak lepas kaitannya dengan pendidikan yang dijalankan di sana.
Ketika akhir-akhir ini banyak orang menyebut sistem pendidikan terbaik adalah negara Finlandia, namun ternyata saat ini Korea Selatan berhasil menyamai predikatnya dengan Finlandia. Predikat ini merujuk pada Indeks The Learning Curve yang dikeluarkan oleh firma pendidikan Pearson.  Dari 39 negara yang di survei, Korsel menempati  teratas (enciety.co). Selain itu, dalam survei yang digelar oleh Programme for Internatioal Student Assesment (PISA) juga mengabarkan bahwa siswa Korea Selatan secara konsisten menunjukan prestasi yang menakjubkan dalam hal membaca, matematika dan sains diantara negara lainnya (english.chosun.com).
Sebesar 64% penduduk Korea Selatan yang berusia 25 sampai 34 tahun telah memiliki kualifikasi sarjana ( OECD.id 23/10/13). Keadaan ini sangat jauh berbeda dengan Indonesia yang malah kebanyakan penduduknya tidak memiliki kualifikasi akademik yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia. Bahkan anggaran untuk pendidikan yang dialokasikan pemerintah masih lebih besar dari Indonesia, yakni hanya 15,77 % dari APBN (eniciety.go). Padahal jika kita bandingkan dengan Finlandia yang jauh lebih dulu menyandang predikat negara dengan sistem pendidikan terbaik, Korea Selatan sangat jauh berbeda. Untuk sistem pendidikannya sendiri, tidaklah menerapkan adanya humanisation, jika di Indonesia Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berakhir kurang lebih pukul 13.00, di Korea Selatan pukul 22.00 barulah berakhir. Bayangkan saja seberapa besar tekanan yang dihadapi peserta didik disana. Hal ini rela mereka lakukan karena pola pikir masyarakat disana yang apabila memiliki kualifikasi pendidikan paling tinggi akan mendapat penghormatan lebih di masyarakat, selain itu juga jika kualifikasi pendidikan tidak berada di rata-rata yang didapatkan adalah hanya ejekan serta tidak mendapatkannya kemudahan bekerja (asiasociety.org)

Secara keseluruhan Sistem Pendidikan di Korea Selatan tidaklah jauh berbeda dengan Indonesia, hanya perbedaannya terletak pada penekanan pada lama jam pembelajarannya. Tentu hal ini tidak bisa diterapakn di Indonesia, karena Indonesia yang masih menjunjung tinggi humanisation. Pada intinya, setiap negara memiliki karakter sendiri-sendiri, memiliki budaya sendiri-sendiri, serta pemikiran masyarakatnya senidiri juga berbeda antara negara satu dengan negara yang lain. Oleh karena itu, sistem pendidikan yang digunakan pun berbeda antara negara yang satu dengan yang lain. Sehingga sistem pendidikan di suatu negara bisa berhasil dan menjadi terbaik, namun ketika sistem pendidikan itu di terapkan di lain negara belum tentu hasilnya akan sama baiknya dan sama berhasilnya dengan negara asal yang menggunakannya. Langkah kecil yang harus kita lakukan adalah ada pada setiap diri atau pada setiap individunya untuk menumbuhkan rasa peduli pendidikan, kemauan untuk belajar, serta keterlibatan setiap komponen yang ada dalam sistem pendidikan yang ada.

No comments:

Post a Comment