Friday, October 3, 2014

LPK dalam Menghadapi AEC 2015

Alfi setiani

            Tahun 2014 segera berakhir, dan akan berjumpa dengan tahun 2015, dimana pada tahun ini persaingan masuk dunia kerja sangatlah ketat. AEC (Asean Economic Community) merupakan salah satu program yang telah disepakati oleh Negara-negara di ASEAN dimana warga Negara dari anggota ASEAN bisa dengan mudah bersaing untuk mendapatkan pekerjaan di Negara anggota ASEAN. Tentu dalam hal ini menjadi tantangan yang besar bagi Negara ini, karena di Indonesia saja tingkat pengangguran masih tinggi, dimana jumlah lulusan tidak sebanding dengan penerimaan karyawan baru ditambah masuknya pekerja warga asing yang semakin menambah ketatnya persaingan dalam mendapatkan pekerjaan.
            Hal ini menjadi Pekerjaan Rumah tersendiri bagi pemerintah untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia agar dapat bersaing dalam AEC 2015. Lembaga Pelatihan dan Ketrampilan merupakan salah satu pencetak siswa yang siap kerja, dan lulusanya diharpkan mampu bersaing di dunia kerja. Dalam menghadapi AEC 2015 tentu banyak menemui berbagai tantangan yang dihadapi, seperti kahlian atau skill, dalam hal ini bisa dilihat dalam aspek bahasa, seperti yang kita ketahui dalam AEC warga Indonesia bisa juga bersaing di Negara lain, begitupun sebaliknya dengan warga asing, untuk bersaing dengan warga asing ini diperlukan sebuah kecakapan dalam berbahasa khususnya bahasa inggris. Dalam LPK yang tidak berorientasi dalam pelatihan bahasa tentu saja kurang memperdalam pemahaman bahasa inggris, kemudian dalam AEC sangat diperlukan seorang wirausaha, LPK belum banyak membekali  peserta didiknya dengan kemampun wirausaha, dan lebih menekankan pada kemampun dalam bekerja. Waktu untuk memperdalam skill dalam LPK kurang lama, dalam AEC sangat diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri yang dihadapi LPK dalam mencetak lulusan yang bisa bersaing dengan warga Negara lain.
            Lalu upaya apa sajakah yang harus dilakukan LPK dalam menghadapi AEC 2015 ? dalam hal ini kita tilik lagi mengenai LPK, lembaga ini seyogyanya memberikan hardskill dan softskill yang memadai berdasarkan KKNI agar lulusan yang dicetak dapat bersaing. Kemudian LPK haruslah focus pada pengembangan kualias sumber daya manusia bukan hanya mengejar keuntungan semata yang diperolah dari pesera didik. LPK juga haruslah menambah waktu untuk pemagangan karena hal ini menyangkut bekal pengalaman peserta didik untuk terjun ke dalam dunia kerja, serta LPK setidaknya membekali peserta didiknya untuk berwirausaha walaupun pada akhirya peserta didik akan disalurkan ke tempat kerja. Dengan adanya AEC penyaluran kerja untuk LPK juga diharapkan bisa mencapai Negara-negara ASEAN. J

No comments:

Post a Comment