Thursday, October 2, 2014

Merokok Dapat Merusak Karakter Generasi Muda Bangsa

FN Muktiono Dimi 
1102413061

             Persoalan rokok dan merokok sebenarnya dapat dikatakan sebagai sebuah masalah terselubung. Bagaimana tidak? dampak merokok sebenarnya menjarah ke semua hal. Mulai dari kesehatan, ekonomi, bahkan karakter bangsa. Akan tetapi sampai saat ini belum ada tindakan penyelesaian dari pemerintah sendiri tentang persoalan rokok dan merokok. Apabila kita melihat dari sisi kesehatan dan ekonomi maka sudah jelas bahwa merokok tentunya memperburuk kondisi tubuh dan juga memerlukan uang untuk membelinya. Lalu persoalan bagaimana rokok dapat merusak karakter bangsa memang masih belum banyak dibahas. Sebenarnya rokok tidak akan merusak karakter seseorang apabila rokok tersebut tidak dikonsumsi, yang menjadi masalah yaitu adanya rokok yang dikonsumsi oleh seseorang.
             Seorang perokok mengatakan bahwa mereka mengalami penenangan setelah merokok. Tapi tahukah anda bahwa mereka yang merasa tenang setelah merokok sama saja mengkonsumsi obat penenang tanpa anjuran dokter. Apabila kebiasaan merokok sudah melekat pada diri seseorang, maka tak heran bila mereka akan merasa stress, gelisah, atau perasaan cemas apabila belum merokok. Pertama yang menjadi persoalan ialah, apakah seorang perokok tersebut secara ekonomi mampu untuk membeli rokok ? Walaupun harga rokok tak semahal harga narkotika, namun apabila kebutuhan akan merokok itu terus meningkat dan tidak berbanding lurus dengan kondisi ekonomi.                 Bisa saja orang tersebut melakukan tindakan kriminal, mencuri, merampok, dan sebagainya untuk memenuhi kebutuhan merokok yang semakin meningkat itu. Lalu persoalan yang kedua yaitu, merokok sebenarnya menambah tingkat stress. Sebuah studi mengatakan bahwa merokok dapat menyebabkan tingkat stress dalam jangka panjang. Memang dalam jangka pendek seseorang dapat berkata bahwa merokok dapat menenangkan pikiran, akan tetapi bila hal tersebut sudah menjadi kebiasaan dalam jangka panjang maka pikiran kita akan menjadi rawan stres apabila tidak merokok untuk beberapa saat. 
            Persoalan yang ketiga, merokok dapat menyebabkan kemalasan.kecenderungan untuk merasakan ketenangan sesaat sebenarnya menyebabkan seseorang menjadi malas untuk melakukan suatu kegiatan, hal itu terjadi karena mereka sudah terbiasa untuk bersantai dan menenangkan pikiran dengan rokok. Kemungkinan besar, jika seorang perokok diberi pilihan untuk merokok atau melakukan pekerjaan, mungkin mereka akan lebih memilih untuk merokok saja. Bayangkan saja apabila bahaya merokok ini menjangkit generasi muda Indonesia. Katakanlah semua pelajar dan mahasiswa di Indonesia diketahui mengkonsumsi rokok, akan jadi apa nantinya jika mereka bermalas malasan ? oleh karena itu perlu perhatian oleh pemerintah untuk menerapkan batasan umur merokok, agar generasi muda Indonesia yang menjadi ujung tombak pembangunan bangsa tidak ikut dirusak oleh sebatang rokok.

No comments:

Post a Comment