Wednesday, October 8, 2014

Kurikulum Tradisional VS Kurikulum Modern

Muafid Ardiansyah

        Banyak diantara kita pasti belum tahu jika sampai saat ini, dalam pendidikan kita banyak yang masih menggunakan kurikulum tradisional.  Sebenarnya tidak salah, namun jika kita melihat konteks untuk dunia yang seperti saat ini sudah tidak relevan. Mungkin sebagian besar dari kita, banyak yang merasakan bagaimana kurikulum tradisional itu, terlebih saat kita masih SD, SMP, maupun SMA. Namun, saat ini juga sudah banyak sekolah yang menggunakan kurikulum modern atau progresif. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai kurikulum tradisional dan kurikulum progresif.
       Pada kurikulum tradisional, orientasi utamanya adalah pada mata pelajaran, atau istilah kerennya subject matter. Mata pelajaran ini, seperti yang kita tahu sangat banyak, seperti IPA yang terpecah lagi menjadi biologi, fisika, dan kimia. Kemudian, ada IPS, yang juga dipisah menjadi ekonomi, sosiologi, sejarah. Pada kurikulum tradisional ilmu yang didapat, hanya sebatas untuk diketahui, belum untuk dimanfaatkan secara nyata. Berbeda dengan urikulum progresif, ilmu yang didapatkan lebih nyata manfaatnya, karena digunakan secara nyata, digunakan untuk memecahkan permasalahan yang ada. Selain itu, orientasi pada kurikulum tradisional lebih ke student centered.
       Seperti yang dijelaskan diatas juga, dalam kurikulum tradisional, peran guru begitu besar bahkan bisa dikatakan, jika guru memonopoli kelas, guru yang paling berkuasa di kelas. Apapun yang terjadi dikelas, baik penyampaian materi, semuanya menjadi urusan guru. Berbeda dengan kurikulum progresif, yang lebih menekankan pada murid, jadi guru tidak semata-mata menguasai kelas. Murid lebih dimanusiakan, tidak hanya datang, duduk mendengarkan materi.
       Dalam kurikulum tradisional, seperti pengarahan, pengawasan, kontrol, dan disiplin yang ketat sangat diperlukan. Kurikulum tradisional menyamaratakan semua siswa. Siswa dianggap sama dalam menangkap materi yang diberikan oleh guru dan juga semua siswa diberikan materi yang sama. Namun, dalam kurikulum progesif, lebih memanusiakan siswa. Sifat dari manusia sendiri, yaitu unik, berbeda antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu, dalam kurikulum progesif siswa lebih diberikan kebebasan untuk menentukan apa yang akan dipelajari, yang sesuai dengan minat dan keinginannya.

       Mungkin hanya itu yang kita bahas untuk saat ini, sebenarnya masih banya perbedaan antara kurikulum tradisional dengan kurikulum progresif. Nantikan kelanjutannya ya J

1 comment: