Muafid Ardyansyah
Berkembangnya peraturan pada setiap perubahan kurikulum terus menjadi titik pacu untuk meningkatkan taraf pola pikir dan pembelajaran bagi siswa, terutama di Indonesia. Hal ini lah yang di jadikan titik awal pengembangan pola belajar yang berpusat pada pendidikan karakter di kurikulum 2013. Kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Hal inilah yang mendorong siswa untuk sangat aktif dalam setiap pembelajaran.
Dengan di galakkannya peraturan atau kurikulum ini akan sangat mendorong siswa untuk lebih aktif menggali ilmu dari membaca buku. Banyaknya tingkat keaktifan siswa dalam mengunduh materi dari internet, tak sedikit dari mereka berlomba-lomba share materi kepadanya pengguna dunia maya yang lainya. Meningkatkan keunggulan siswa dalam IPTEK semakin menambah betapa luasnya tujuan yang akan tercapai dengan pola pembelajaran seperti itu. Dan sejajar dengan adanya peraturan itu, siswalah yang memang menjadi objek dan subjek dalam pembelajaran. Siswa yang berkembang dan memiliki kecerdasan tertentulah yang menjadi tujuan utama setiap pembelajaran yang di sampaikan oleh guru. Keaktifan yang mungklin belum menjadi sebuah kebiasaan bagi jiwa-jiwa muda ini, akan menjadikan sebuah kebiasaan yang baik.
Indonesia yang selama ini menjadi Negara berkembang, sepertinya tak akan mustahil apabila suatu saat akan menjadi Negara maju dengan sumber daya manusia yang sangat berkembang dengan pola piker modern yang sangat luar biasa pula. Dari sinilah akan menjadi titik balik bagi dunia pendidikan di Negara Indonesia .Kurikulum yang banyak di perbincangkan mendatangkan banyak nilai positif ini, semoga menjadikan jatidiri Negara Indonesia yang lebih tinggi di mata dunia. Namun sayang, untuk sekarang kurikulum ini dihentikan untuk dievaluasi. Apakah kurikulum ini akan digunakan lagi? Itu masih misteri
No comments:
Post a Comment