Rohmat Mufhlikul Huda
Pernahkah anda melihat sinetron???, jawbannya sudah pasti sering, hehe.
Tapi pernahkah anda berfikir ketika melihat sinetron anak anda juga
melihatnya???. Ya, hal ini sangat mungkin terjadi karena setiap keluarga akan
memiliki waktu berkumpul bersama atau sering disebut Quality Time ini
ketika malam hari. Dan berita buruknya, terkadang ibu-ibu ketika malam hari
lebih sering menonton sinetron daripada menonton yang lainnya. Anggapan mereka
menyebutkan bahwa,”malam hari adalah waktunya nonton sinetron”, apakah ibu anda
juga seperti itu???
Jika memang ibu anda merupakan salah
satunya, mulai sekarang beritahulah ketika menonton sinetron janganlah adik
kamu yang berusia antar 5-8 tahun berada disampingnya. Karena apa? Usia-usia
itu merupakan tahapan usia meniru, jadi apa yang dilihatnya akan diterimanya
dan lebih parahnya akan di tiru.
Hal ini terjadi pada keponakan saya yang
masih berusia 6 tahun. Ketika dia menonton televisi pada malam hari khususnya,
dia lebih sering menonton sinetron yang dapt dikatakan tidak untuk anak-anak
dengan usia segitu. Dan parahnya lagi ketika saya mencoba untuk mengganti
tayangan acaranya menjadi acara anak-anak hal yang terjadi apa??? Dia menangis
dan berusaha menggantinya dengan acara sinetron tadi. Wah,,, saya sendiri jadi
heran.
Yang saya takutkan lagi bukan hanya itu,
cara ngomongnya sama sekali tidak mencerminkan anak dengan usia 6 tahun, akan
tetapi lebih mirip dengan orang dewasa. Dan lebih parahnya lagi, keponakan saya
sudah mengerti dan paham bener masalah “PACARAN”, masalah cinta-cintaan, jadi
ketika disinetron ada adegan sepasang kekasih, contohlah sinetron GGS
(Ganteng-ganteng Serigala) yaitu saat Diego dan Sisi sedang berduaan atau lagi
pacaran, keponakan saya malah senyum-senyum sendiri dan seolah-olah paham
dengan yang dilakukan pasangan tersebut. waduhhh bahaya,,,
Jadi saya mengambil kesimpulan bahwa,
tayangan yang diberikan kepada anak juga mempengaruhi tumbuh kembangnya. Artikel
ini memang tidak memberikan banyak solusi terhadap permasalahan tersebut, akan
tetapi kejadian pada artikel ini bisa di jadikan sebagai acuan agar anak-anak
anda tidak menjadi semacam keponakan saya tadi. Dan khusus untuk orang tua,
mulailah untuk memilih-milih tayangan yang akan ditonton ketika sedang berada
di samping putra-putri anda. Karena apa, hal yang biasa di tonton anak anda,
itu lah yang akan sering dilihat dan nantinya ditiru oleh anak anda.
No comments:
Post a Comment