Muafid Ardiansyah
Dunia pendidikan Indonesia dengan segala kekurangan maupun kelebihannya, memiliki ciri khas sendiri yang membedakannya dengan dunia pendidikan negara lain. Mungkin saat ini kita sedang terlalu fokus dengan yang namanya sekolah-sekolah formal yang ada, namun ada satu hal yang tidak boleh luput dari pandangan kita yaitu pondok pesantren. Pondok pesantren hampir terdapat di seluruh penjuru negeri Indonesia, terlebih di pulau jawa, dengan basis utamnya di Jawa Timur. Ya, bahasan kali ini, penulis akan sedikit membahas mengenai pondok pesantren, terlebih untuk kurikulum yang digunakan di pondok pesantren.
Pondok pesantren mungkin sudah ada di Indonesia sebelumnya adanya sekolah-sekolah formal yang kita saat ini. Jadi, bisa dikatakan jika pondok pesantren merupakan pendidikan tertua di Indonesia. Namun, untuk hal ini penulis masih kekurangan sumber, sehingga hal ini perlu untuk dikaji ulang. Mengenai kurikulum yang seperti apa yang digunakan di pondok pesantren, hal ini dirasa masih perlu dilakukan penelitian lebih mendalam. Hal ini dikarenakan kurikulum yang digunakan pondok pesantren yang “tradisional” dalam hal ini, awal adanya pondok pesantren di Indonesia tidak di dokumenkan. Namun, dari pengalaman-pengalaman yang ada, pondok pesantren yang masih tradisonal ini, mengacu pada ajaran agamanya yang masih sangat kental. Dalam kurikulumnya, ilmu yang diajarakan berupa kitab-kitab klasik yaitu : nahwu sorrof belaghoh tauhid, tafsir hadist mantik tasawwuf bahasa arab, fiqih, ushul fiqh, dan akhlak. Jadi kurikulum disini mengacu pada kitab-kitab yang ada. Dalam penentuan kenaikan jenjangpun, juga demikian. “santri”, istilah untuk siswa yang ada di pondok pesantren, akan naik levelnya (dalam sekolah formal naik kelas), jika sudah selesai mempelajari suatu kitab atau tamat, dan telah di uji oleh kiai, kemudian akan dilanjut dengan mempelajari kitab lainnya dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi.
Perbedaan mencolok antara pondok pesantren dengan sekolah formal pada umumnya ialah pada filosofinya maupun tujuannya. Adanya pondok pesantren bertujuan untuk membangun duniawi sebagai wujud mengabdi kepada-NYA. Sedangkan adanya sekolah formal lebih bertujuan untuk kepentingan duniawai. Mengenai sistem nilai yang dianut juga berbeda. Pada pondok pesantren, sistem nilai yang diyakini ialah iptek merupakan kebenaran relatif, sedangkan imtaq merupakan kebenaran mutlak. Kemudian, untuk sekolah formal adalah kebalikannya, yang lebih menekankan kepada iptek. Bagaimanapun juga, antara pondok pesantren dengan sekolah memiliki kelemahan dan keunggulan masing-masing.
No comments:
Post a Comment