Muhammad Arwani
Kurikulum 2013 yang telah diimplementasikan secara serentak di seluruh Indonesia tiba-tiba di hentikan di tengah jalan. Kurikulum yang baru dilaksanakan selama satu dan tiga semester di sekolah sekolah ini diintruksikan untuk mengganti dan melanjutkan bagi sebagian sekolah. Ada yang melanjutkan ada yang kembali pada kurikulum KTSP. Hal ini sesuai dengan himbauan kebijakan yang dikeluarkan menteri pendidikan dasar dan menengah.
Kebijakan ini di ambil sebagaimana tinjauan kembali dari berbagai permasalahan penerapan kurikulum 2013 di lapangan. Kurikulum 2013 dirasa terlalu cepat untuk di terapakan dalam dunia pendidikan Indonesia. Dalam proses penyusunan kurikulum hingga terjadi penggantian kurikulum memerlukan waktu yang tidak sebentar. Perlu adanya kajian mendalam kemudian uji coba kurikulum tersebut hingga adanya evaluasi dan penyempurnaan kurikulum tersebut sehingga memang benar-benar layak dan sudah siap di implementasikan pada sekolah secara serentak.
Hal itu lah yang menjadi salah satu alasan mengapa di keluarkannya kebijakan penerapan kurikulum 2013 ini. Perlu waktu yang lama untuk mengkaji kembali kurikulum 2013 secara keseluruhan. Agar nantinya kurikulum yang di terapkan dalam dunia pendidikan Indonesia benar-benar cocok dan sesuai dengan arah, cita-cita dan tujuan pendidikan indoonesia. Walaupun memang tidak dapat di pungkiri dengan kebijakan baru ini menimbulkan pro dan kontra dan kegaduhan dalam masyarakat khususnya dunia pendidikan. Masyarakat pasti bertanya-tanya akan kebijakan ini. Dan tak sedikit pula kalangan yang mengkritik hal ini. Namun hal ini tentu demi kebaikan bersama. Intinya sama untuk memperbaiki dunia pendidikan Indonesia.
No comments:
Post a Comment