Adidtia Ari Kuncoro
Rasa ingin tahu adalah suatu emosi yang berkaitan
dengan perilaku ingin tahu seperti eksplorasi, investigasi, dan belajar,
terbukti dengan pengamatan pada spesies hewan manusia dan banyak. Istilah ini
juga dapat digunakan untuk menunjukkan perilaku itu sendiri disebabkan oleh emosi
rasa ingin tahu. Seperti emosi “Rasa ingin tahu” merupakan dorongan untuk tahu
hal-hal baru, rasa ingin tahu adalah kekuatan pendorong utama di balik
penelitian ilmiah dan disiplin ilmu lain dari studi manusia.
Anak pada usia 10- 12
tahun atau kelas IV-VI ini sudah mulai mampu mengunakan berpikir
logisnya.Dikarenakan mereka sudah menguasai matematika,harapanya dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Misalnya berapa lama perjalanan ke
sekolah,berapa rupiah uang saku yang dikumpulkan dalam seminggu.Termasuk
mereka dapat dajak bicara dan diberi pengertian tentang arti penghematan dalam
keuangan keluarga lantaran orang tuanya mengalami kesulitan keuangan.
Pada usia ini anak
memiliki kemampuan memecahkan masalah dan mengemukakan pendapat
dalam bentuk dugaan …jika begini nanti mungkin begitu”.Karena itu pengalaman
belajar disekolah memiliki daya pengaruh yang dalam perkembangan kognitif
anak .Anak juga memiliki perasaan ingin bersaing menjadi yang terbaik
atau sense of competition karena mereka harus menyesuaikan
aktifitasnya terhadap target prestasi akademik maupun tuntutan disekolah.Tugas
guru adalah mengaitkan ilmu pengetahuan yang diajarkan. Karena itu kemampuan guru dalam
melaksanakan tugas diwujudkan dalam kecakapan berkomunikasi terutama interaksi
dikelas yang dapat terciptanya suasana belajar dan mengajar yang kondusif.
Sekolah semestinya
dapat menyediakan media pembelajaran yang memungkinkan anak menemukan jawaban
dari rasa ingin tahunya ,mulai dari alat peraga,sampai ICT dan laboratorioum
.Sehingga anak dapat belajar melalui pengalaman belajarnya experiential
learning..mulai dari penginderaan sampai konsep berpikirnya. Anak
diberi kesempatan untuk memanfatkan media belajar tersebut guna bereksplorasi
dalam pengembangan rasa ingin tahu,pendidikan,science dan budaya.
Suasana kelas dapat
membuat siswa bertanya tentang materi
pelajarannya termasuk keberanian menyampaikan temuan konsep
ilmu yang baru saja didapat dari membaca.Menanyakan sesuatu tentang
kondisi social lingkungan yang terjadi serta dapat menanyakan kepada guru
tentang info terkini yang didapat nya dari berbagai sumber Koran ,radio TV atau
teman dijejaring sosialnya.
Sikap guru dalam
menumbuh -kembangkan karakter rasa ingin tahu anak adalah :
Pertama:Tidak jarang
guru juga kewalahan menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh siswa cerdas
terutama dengan ilmu pengetahuan terkini yang didapat siswa dari berbagai
sumber . Maka seorang guru tidak boleh melarang siswa banyak bertanya,membentak
dan menyuruh anak diam lantaran guru merasa lelah dan gerah karena
tidak bisa menjawab pertanyaan siswa.
Kedua;Bersikaplah
terbuka dan berpikir positif kepada sswa yang bertanya ,karena dengan siswa
bertanya mereka menjad belajar.Jika anda tidak bisa menjawab katakan terus
terang ketidak tahuan anda selanjutnya bersama anak mencari jawabannya. Hal ni
merupakan dasar dari learn how learn bagi anak berusaha
mencari tahu dengan cara belajar. Sekaligus perilaku ini membuat anak menaruh
respek , tidak mengurangi rasa hormat dan sayang kepada gurunya.
Ketiga : ajaklah
menggunakan sumber referensi belajar yang jelas dan dapat dipercaya untuk
mencari jawaban seperti
RPUL,RPAL,Ensklopedi, perpustakaan sampai menggunakan internet.
Terutama untuk internet dengan memberkan alamat situs yang jelas
atau kejelasan data yang dibutuhkan.Misalnya :Fenomena alam untuk IPA SD dsb.
Agar anak dapat menemukan segera sumber data yang dimaksud dan tidak “tersesat
..jalan”
Anak pada usia 10-12
tahun sudah dapat merencanakan tindakan secara terorganisasi termasuk
menggunakan pengetahuannya untuk melaksanakan rencana tindakannya itu
No comments:
Post a Comment