Okven
Pratama P
Sekarang
tidak ada istilah mahasiswa tua atau mapala (mahasiswa paling lama), bahkan
mahasiswa abadi, yang ada MTM (Mahasiswa telat masuk) karena pemerintah akan
mencabut setatus itu dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 49 Tahun 2014 tentang standar
nasional pendidikan tinggi dalam pasal 17 ayat 3 disebutkan
bahwa masa studi bagi mahasiswa untuk program sarjana (S1) dan diploma 4 (D4)
maksimal 5 tahun. Generasi sebelum ini boleh berteriak keras
karena mereka adalah generasi penyandang mahasiswa paling lama.
Hal ini sungguh menjadi pembeda antara masa
dulu dan sekarang, kalau dulu mentok-mentoknya kuliah itu 14 semester, kalau
tidak bisa ya, DO (Drop out) sedangkan untuk mahasiswa masa kini disusutkan
menjadi 5 tahun. Dengan disahkannya peraturan ini tentunya
setiap perguruan tinggi di Indonesia mulai menerapkannya dan proses selanjutnya
giliran si calon sarjana S1 yang berproses untuk mendapatkan gelar S1 dengan diberlakukannya
batas masa studi ini maksimal 5 tahun.
Mungkin ada sebagian mahasiswa takut ketika
harus bisa membagi waktu antara aktivitas kuliah dan aktivitas dunia kampus
seperti menjadi aktivis misalnya. Rumor yang bilang kalau jadi aktivis kampus
itu lulusnya bakal telat itu cuman rumor kok, semua akan kembali bagaimana kamu
bisa menjalani aktivitas antara kuliah dan menjadi aktivis semua kembali
bagaimana cara kamu memanajemen waktu, dan kamu harus tahu juga mana yang
penting dan tidak penting, jadi nantinya semua berjalan seperti apa yang kamu mau.
Semoga tidak sampai di DO. hehehe...
Selain itu salah satu dampak positif dengan
diberikan batasan studi ini, saya pikir akan berefek pada termotifasinya
semangat belajar mahasiswa karena dengan limit studi yang hanya 5 tahun, ditambah
lagi lapangan kerja yang penuh gengsi daya saing, sehingga akan memunculkan
ambisi untuk menjadikan kualitas diri sebaik-baiknya. Menjadi akademis bukan
soal masalah perkerjaan (profesi) ataupun iming-iming gaji yang lebih besar
dari yang tidak menjadi akademis, menjadi akademisi itu lebih dari itu. Mengutip
kata Nicholas Saputra dalam film Gie. “Bidang
seorang sarjana adalah berfikir dan pencipta yang baru.....” Sebagai
mahasiswa kita juga punya peran penting dalam tanggung jawab sosial, inget
selalu TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI.
Waktu nulis bagian akhir ini saya merenung dalam.
No comments:
Post a Comment