FN Muktiono Dimi
Fanatisme beragama merupakan suatu konsekuensi
kepercayaaan terhadap suatu agama bahwa agama yang dipercayainya atau yang di
anutnya itu benar. Hal tersebut memang sah sah saja apabila fanatisme tidak
berlebihan dan tidak menimbulkan persoalan. Akan tetapi pada kenyataannya,
fanatisme beragama yang berlebihan justru membuat perpecahan, banyak teror,
perang, dan intimidasi yang dilakukan atas nama suatu agama. Fanatisme
menjangkit seseorang karena orang tersebut sejak kecil di ajarkan fanatisme
mengenai beragama. Akan sangat sulit untuk mengubah mindset seorang pria dewasa yang sudah diatur pemikirannya sejak
kecil. Mereka tidak berfikir secara terbuka. Hal ini besar peranannya karena
didikan orang tua maupun lingkungan lingkungan terdekatnya. Memang pada
dasarnya agama di ciptakan agar manusia menjadi baik. Akan tetapi fanatisme
yang berlebihan justru membuat agama yang di anutnya adalah agama yang paling
benar dan yang lain salah atau kurang benar. Padahal kita sendiri tidak
memiliki bukti ilmiah akan hal kebenaran tersebut. Yang jelas agama diciptakan
untuk mengundang kebaikan di antara manusia. Adapun perang, teror, dan
perbuatan perbuatan yang merugikan masyarakat yang mengatasnamakan agama, itu
hanyalah ulah oknum tertentu.
Untuk itu, bagi kita sebagai orang tua, guru,
maupun orang dewasa hendaknya tidak mengajarkan fanatisme beragama yang
berlebihan terhadap anak kecil. Apa lagi yang bisa menghambat perkembangan anak
baik dalam hal berfikir maupun bersosial, karena pada dasarnya anak lahir tidak
menganut agama apapun. Maka dari itu ajarilah dia agar menjadi orang yang baik
bagi dirinya maupun bagi diri orang lain.
No comments:
Post a Comment