M. Abdul Jabbar
Indonesia merupakan negara yang
sangat luas, di Indonesia juga terbagi banyak pulau – pulau. Sehingga dalam
penerapan pemertaaan pendidikannya tegolong sulit. Masih banyak daerah di
Indonesia yang memiliki kualitas pendidikan rendah dan belum memenuhi standar
nasional. Hal ini tiak luput juga dengan ekolah yang ada di daerah perbatasan
Indonesia dan Malaysia yakni di Pulau Borneo / Kalimantan tepatnya. Di daerah
Kalimantan yang berbatasan dengan Malaysia kualitas pendidikan didaerah sana
masih sangat rendah, hal ini menyebabkan banyak warga yang memilih untuk
menyekolahkan anak mereka ke negara Malaysia.
Selain seperti itu seperti yang
pernah dikatakan warga yaitu Sekolah di Malaysia gratis. Murid pun justru
mendapat uang saku 300 ringgit Malaysia per bulan yang diberikan tiap tiga
bulan. "Mereka juga tinggal di asrama, makan dan perlengkapan sekolah
semua disediakan," kata Rosmini yang sehari-hari bekerja di perkebunan
sawit di daerahnya. Ia
menambahkan, ketika anak berusia 15 tahun, maka akan ada kartu tanda penduduk
(KTP) Malaysia. Jika siswa sudah tamat sekolah lanjutan atas ia dapat bekerja
di Malaysia.
Dan
perkembangan Negara tetangga tersebut sangat jauh berbeda dengan perkembangan
di Indonesia terlebih di wilayah perbatasan. Banyak diantara tenaga pengajar
disana yang masih minim ilmu tentang dunia IT.
Jangankan untuk mengoperasikan komputer dengan baik, menghidupkan
laptop, menjalankan program dan bagaimana mengetikpun mereka masih bingung. Banyak diantara mereka mengakui bahwa usia
yang sudah semakin tua, daya serap yang sudah sangat kurang, serta mata yang
sudah tidak lagi berfungsi dengan baik menjadi faktor utama bagi mereka
kesulitan untuk mengoperasikan laptop dengan baik dan teknologi disana masih
minim untuk jaman yang susah sangat modern ini.
Sekolah dalam perbatasan ini harus
lebih ditegaskan oleh pemerintah, pemerintah harus lebih peduli terhadap
daerah-daerah plosok terutama wilayah perbatasan. Pemerintah sebaiknya lebih
meratakan pendidikan dalam plosok-plosok desa dimulai dari sekarang. Kepedulian
antar sesama juga dapat diterapkan karena terlalu banyak warga Indonesia yang
memilih bersekoah di negara tetangga.
No comments:
Post a Comment