Ika Wulandari
Kemajuan
setiap sekolah ditentukan oleh seluruh warga sekolah dan bantuan dari orang tua
siswa dan masyarakat. Namun yang mampu mengambil kekuasaan untuk mengambil
keputusan untuk sekolah tersebut adalah kepala sekolah. Kepala sekolah
berwenang mengatur segala aktivitas sekolah baik akademiknya maupun
non-akademik.
Banyak sekolah yang mempunyai banyak
prestasi dari bidang akademik dan non-akademik. Namun, masih banyak sekolah
yang tidak pernah punya prestasi karena tidak pernah mengikuti lomba atau
olimpiade apapun. Sekolah yang seperti ini kurang diminati oleh siswa. Orang
tua juga enggan menyekolahkan anaknya di sekolah yang tidak mempunyai prestasi.
Sekolah
yang tidak mempunyai prestasi apapun membuat sekolah itu kurang mempunyai
tujuan yang jelas sehingga sistem pembelajaran yang ada di sekolah tersebut
menjadi tak terstruktur. Hal ini yang harus diperhatikan oleh kepalaa sekolah.
Tak terstrukturnya sistem di sekolah merupakan tanggung jawab dari keala
sekolah.
Sebuah kisah nyata yang bisa
dijadikan contoh.
Pemimpin (kepala sekolah) sebuah Sekolah Dasar adalah seorang wanita yang
mempunyai berjuta prestasi. Beliau bisa dikatakan multitalent. Beliau mampu menggantikan guru mata pelajaran yang
tidak bisa mengampu (hadir) pada hari tersebut. Beliau aktif di bidang
olahraga, kesenian, dan sebagainya. Kepala sekolah tersebut selalu mengawasi
kinerja setiap guru ketika sedang mengajar. Kepala sekolah sering masuk ke
kelas-kelas untuk menanyakan kepada siswa bagaiman kinerja guru-guru yang ada
di sekolah ini. Menurut cerita beliau kepada salah satu siswaanya, beliau ingin
membuat sekolah tersebit menjadi sekolah yang maju tak kalah dengan sekolah di
perkotaan yang penuh dengan prestasi.
Kepala sekolah ini sering
mengikutkan sekolahnya mengikuti lomba cerdas cermat, berbagai lomba olahraga,
kesenian,dan sebagainya sehingga membuat sekolah ini dikenal di seluruh
Kabupaten tersebut dan banyak orang tua yang berminat menyekolahkan anaknya di
sekolah tersebut. Prestasi yang diperoleh oleh sekolah ini semakin bertambah
dan siswanya pun semakin banyak. Sistem yang ada di sekolah ini pun semakin
baik, semakin tertata. Kegiatan ekstra kurikuler mulai aktif, sehingga sekolah
ini tak pernah sepi dari anak-anak yang berkreasi di lapangan sekolah ini.
Namun setelah lima tahun, kepala
sekolah ini harus pindah tugas. Sekolah Dasar yang sudah mulai tertata
sistemnya mulai mengalami kemunduran lagi karena dipimpin oleh kepala sekolah
yang baru. Kepala sekolah ini berbeda dengan kepala sekolah sebelumnya. Bisa
dikatakan kurang profesional dalam melakukan tugasnya karena sudah tua. Sekolah
ini tak ada lagi ekstra kurikuler, tak pernah mengikuti lomba apapun, sehingga
prestasinya menurun. Sekolah ini menjadi kurang diminati oleh masyarakat karena
mereka menganggap anaknya tak akan berkembang di sekolah ini.
Siapa sih yang dibutuhkan oleh
sekolah untuk menata sistemnya? Yaa, pastinya kepala sekolah yang profesional,
yang handal mengatur seluruh warga sekolah. Dengan kepala sekolah yang
profesional sekolah itu akan menghasilkan siswa-siswa yang hebat yang mampu
menjaga negeri ini dari kemiskinan. Kepala sekolah harus mampu menjadi contoh
untuk guru-guru bagaimana karakter yang harus dimiliki untuk memajukan
sekolahnya. Bukankah tujuan dari pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa? Apabila siswa tak pernah dipimpin oleh pemimpin yang profesional,
bagaimana siswa tersebut mampu menjadi masyarakat yang profesional pula untuk
negerinya?
No comments:
Post a Comment