Rohmat Mufhlikul Huda
Pacaran??? Pasti
selalu diidentikkan dengan hal-hal yang negatif. Ketika anak muda bilang, “pasti
malu jika ditanya teman belum punya pacar”, namun bertentangan dengan orang
tua yang merasa dirinya sudah banyak makan asam garam dunia selalu mengatakan,
“buat apa pcaran, pacaran hanya akan membuat hidupmu terkekang oleh
pasanganmu, lebih baik berpendidikannlah yang benar, mak akan lebih bangga!!!”.
Yah, itu sebagian cerita dari teman saya.
Namun dengan mendengar hal tersebut,
saya menjadi berfikir bagaimana menjadikan mainside atau pandangan orang
mengenai pacara menjadi lebih positif. Muncullah pemikiran saya yaitu pacaran
dengan menerapkan dan mengamalkan Asas Pancasila. Wah bagaimana??? Kita mulai
satu per satu saja ya.
1.
KETUHANAN YANG
MAHA ESA
Orang ketika
pacaran dapat dipastikan perihal yang lebih dekat dengan kedua pasangan
tersebut adalah maksiat, tapi kenapa sepasang kekasih yang sedang berpacaran
tidak mencoba untuk mengarahkan hubungannya ke tingkat yang lebih religius.
Contohnya, ketika sudah masuk waktu sholat, dan salah satu ada yang belum
sholat yang satu mengingatkan. Contoh lain, ketika salah satu dari pasangan
tersebut ini mencium atau memeluk, salah satunya mengingatkan dengan bilang,
“Sayang, ingat PANCASILA sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, jadi ingat sama
Allah Yank, kita belum Muhrim jadi belum boleh berpelukan dan berciuman”. Hehe J
2.
KEMANUSIAAN
YANG ADIL DAN BERADAB
Pacaran tidak
selalu diidentikan dengan pergi ke tempat-tempat yang dalam artian Exclusive,
atau bisa dikatakan tempat hiburan lebih gampangnya. Namun, sebagian besar
pasangan yang pergi ketempat hiburan seperti itu, mereka hanya mementingkan
dirinya dan pasangannya semata. Namun sesekali cobalah ketika berpacaran
untuk pergi ketempat-tempat yang lebih
bermanfaat, seperti panti asuhan, tenda pengungsian korban bencana alam,
ataupun tempat rehabilitasi, jadi walaupun berpacaran tetap jiwa kemanusiaannya
itu tetap ada gitu lho,,
3.
PERSATUAN
INDONESIA
Ketika
sepasang kekasih menjalin hubungan tentulah tidak selalu mulus, akan tetapi
pasti juga mengalami banyak permasalahan (konflik). Bahkan konflik tersebut
jika berkepanjangan terus-menerus akan menghasilkan sebuah keputusan yang
disadari bersama yaitu “Putus”. Namun jika sepasang kekasih itu mengamalkan
sila Pancasila khususnya sila ke 3, pasti kejadian “putus” tidak akan pernah
terjadi, karena ketika sepasang kekasih ada masalah atau kesalahpahaman maka
salah satu pasangan harus mengingatkan dengan berkata, “Yank, tidak usahlah
kita marah-marahan seperti ini, ingat sila ke 3 dari Pancasila, yaitu Persatuan
Indonesia, jadi harus dan wajib hukumnya kita untuk selalu bersatu dan tidak
bercerai berai”. Ciyee,,
Untuk Sila ke
empat dan ke lima dipikir dulu ya guys, soalnya khusus kedua sila itu jarang
terjadi pada sepasang kekasih yang berpacaran. Namun, saya menekankan disi
bahwa ketika kita memilih jalan untuk berpacaran, janganlah sekali-kali
melupakan kewajiban yang telah kamu lakukan sebelumnya. Jika pacarmu lebih
buruk dari kamu akhlaqnya maka tuntunlah dia hingga ke jalan musliimah. Jika
pacarmu lebih baik akhlaknya daripada kamu, maka contohlah dan jangan kamu
memintanya untuk mengikuti keburukanmu.
Sekian,,,
hehehehe, wassalamu’alaikum J
No comments:
Post a Comment