Thursday, January 1, 2015

Totto-chan

Khusnul Roifah

Totto Chan gadis cilik di jendela, sudahkah kalian membaca novel tersebut? Novel ini menceritakan seorang gadis kecil yang lucu, ceria, aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang besar. Novel tersebut menceritakan bagaimana kehidupan di sekolah yang layaknya sekolah biasa dan kehidupan di sekolah yang berbeda dengan lainnya. Sekolah yang berada di atas gerbong kereta. Bagaimana sistem pendidikan di sekolah tersebut, bagaimana pelajaran di sekolah tersebut, bagaimana kehidupan di sekolah tersebut, dan bagaimana anak-anak diajarkan bagaimana cara menjadikan dirinya benar-benar baik.
Totto Chan dikeluarkan dari sekolah formal walaupun baru memulai sekolah beberapa minggu. Ini karena perbuatan Totto Chan yang dianggap mengganggu teman-temannya. Ia membuka dan menutup pintu mejanya dengan amat keras. Kemudian ia sering memandang ke luar melalui jendela. Ia mengamati segala sesuatu yang berada di luar ruangan kelas. Karena ruang kelasnya berada di lantai dasar dan jendelanya menghadap jalan raya. Totto chan berdiri di depan jendela, melihat dan mengamati pemusik jalanan yang lewat dan memanggilnya untuk memainkan musik di depan kelas. Menurut gurunya, perbuatan totto chan sangat mengganggu anak lain karena menimbulkan keributan. Dan Ia mencorat coret mejanya dengan krayon. Itu yang membuat guru yang mengajar Totto Chan tidak tahan dengan perilakunya. Totto Chan kemudian dikeluarkan dari sekolah formal tersebut.
Kemudian, mama Totto Chan mendaftarkan Totto Chan ke sekolah baru yang bisa menerima tingkah laku Totto Chan. Tomoe Gakuen, iya Totto Chan akan bersekolah disitu. Sekolah tanpa bangunan gedung yang tinggi, tanpa pagar yang terbuat dari beton-beton. Sekolah yang pembelajarannya dilakukan diatas gerbong kereta yang sudah didesai sedemikian rupa hingga berbentuk sebuah ruang kelas di dalam kereta. Iu membuat Totto Chan merasa nyaman.
Biasanya, di sekolah formal anak-anak memiliki tempat duduk yang tetap. Lain halnya di Tomoe, anak-anak bebas memilih tempat duduk yang ia sukai. Jam pelajaran yang ada di Tomoe juga berbeda dengan sekolah biasanya. Anak-anak di Tomoe dibebaskan untuk memilih pelajaran yang ia sukai. Anak yang menyukai pelajaran Fisika, ia akan mempelajari Fisika terlebih dahulu. Dengan cara seperti ini, guru akan lebih mengetahui bakat dan minat dari anak didiknya. Guru siap menerima konsultasi dari semua muridnya. Biasanya, setelah semua anak selesai mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru anak-anak akan berjalan-jalan setelah makan siang.
Sepertinya Tomoe adalah tempat yang tepat untuk Totto Chan, ia diajarkan belajar secara mandiri, diajarkan tanggung jawab tanpa harus menghilangkan sifat Totto Chan yang aktif. Mr. Kobayasi, kepala sekolah Tomoe Gakuen adalah orang yang selalu mengatakan “Kau anak yang benar-benar baik, kau tahu itu kan?”. Beliau sepertinya tahu pa yang harus dilakukan untuk membuatnya menjadi anak yang benar-benar baik. Beliau memiliki keyakinan bahwa setiap anak dilahirkan dengan watak baik.

Kepala sekolah di Tomoe sangatlah bijaksana, sepertinya ia tahu bagaimana cara memenuhi kebutuhan perkembangan anak didiknya. Kepala sekolah yang bijak, sistem pendidikan yang tidak kaku, pendidikan yang membebaska anak mengembangkan bakat dan minatnya itulah yang diperlukan untuk menjadikan anak menjadi berprestasi.

No comments:

Post a Comment