Khusnul Roifah
Totto
Chan gadis cilik di jendela, sudahkah kalian membaca novel tersebut? Novel ini
menceritakan seorang gadis kecil yang lucu, ceria, aktif dan memiliki rasa
ingin tahu yang besar. Novel tersebut menceritakan bagaimana kehidupan di
sekolah yang layaknya sekolah biasa dan kehidupan di sekolah yang berbeda
dengan lainnya. Sekolah yang berada di atas gerbong kereta. Bagaimana sistem
pendidikan di sekolah tersebut, bagaimana pelajaran di sekolah tersebut, bagaimana
kehidupan di sekolah tersebut, dan bagaimana anak-anak diajarkan bagaimana cara
menjadikan dirinya benar-benar baik.
Totto
Chan dikeluarkan dari sekolah formal walaupun baru memulai sekolah beberapa
minggu. Ini karena perbuatan Totto Chan yang dianggap mengganggu teman-temannya.
Ia membuka dan menutup pintu mejanya dengan amat keras. Kemudian ia sering
memandang ke luar melalui jendela. Ia mengamati segala sesuatu yang berada di
luar ruangan kelas. Karena ruang kelasnya berada di lantai dasar dan jendelanya
menghadap jalan raya. Totto chan berdiri di depan jendela, melihat dan
mengamati pemusik jalanan yang lewat dan memanggilnya untuk memainkan musik di
depan kelas. Menurut gurunya, perbuatan totto chan sangat mengganggu anak lain
karena menimbulkan keributan. Dan Ia mencorat coret mejanya dengan krayon. Itu
yang membuat guru yang mengajar Totto Chan tidak tahan dengan perilakunya.
Totto Chan kemudian dikeluarkan dari sekolah formal tersebut.
Kemudian,
mama Totto Chan mendaftarkan Totto Chan ke sekolah baru yang bisa menerima
tingkah laku Totto Chan. Tomoe Gakuen, iya Totto Chan akan bersekolah disitu.
Sekolah tanpa bangunan gedung yang tinggi, tanpa pagar yang terbuat dari
beton-beton. Sekolah yang pembelajarannya dilakukan diatas gerbong kereta yang
sudah didesai sedemikian rupa hingga berbentuk sebuah ruang kelas di dalam
kereta. Iu membuat Totto Chan merasa nyaman.
Biasanya,
di sekolah formal anak-anak memiliki tempat duduk yang tetap. Lain halnya di
Tomoe, anak-anak bebas memilih tempat duduk yang ia sukai. Jam pelajaran yang
ada di Tomoe juga berbeda dengan sekolah biasanya. Anak-anak di Tomoe
dibebaskan untuk memilih pelajaran yang ia sukai. Anak yang menyukai pelajaran
Fisika, ia akan mempelajari Fisika terlebih dahulu. Dengan cara seperti ini,
guru akan lebih mengetahui bakat dan minat dari anak didiknya. Guru siap
menerima konsultasi dari semua muridnya. Biasanya, setelah semua anak selesai
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru anak-anak akan berjalan-jalan
setelah makan siang.
Sepertinya
Tomoe adalah tempat yang tepat untuk Totto Chan, ia diajarkan belajar secara
mandiri, diajarkan tanggung jawab tanpa harus menghilangkan sifat Totto Chan
yang aktif. Mr. Kobayasi, kepala sekolah Tomoe Gakuen adalah orang yang selalu
mengatakan “Kau anak yang benar-benar baik, kau tahu itu kan?”. Beliau
sepertinya tahu pa yang harus dilakukan untuk membuatnya menjadi anak yang
benar-benar baik. Beliau memiliki keyakinan bahwa setiap anak dilahirkan dengan
watak baik.
Kepala
sekolah di Tomoe sangatlah bijaksana, sepertinya ia tahu bagaimana cara
memenuhi kebutuhan perkembangan anak didiknya. Kepala sekolah yang bijak,
sistem pendidikan yang tidak kaku, pendidikan yang membebaska anak
mengembangkan bakat dan minatnya itulah yang diperlukan untuk menjadikan anak
menjadi berprestasi.
No comments:
Post a Comment