Thursday, January 1, 2015

Hari Guru

Khusnul Roifah

Tanggal 25 November kemarin, kita telah memperingati hari guru Nasional. Guru, digugu dan ditiru. Ya seperti itulah gambaran untuk guru kita. Seseorang yang telah memberikan ilmu kepada kita, mendidik kita dari yang belum tahu materi pelajaran sampai kita benar-benar paham mengenai materi pelajaran. Sepertinya ungkapan pahlawan tanpa tanda jasa memang pantas diberikan kepada guru-guru kita. Melihat tugas-tugasnya yang mulia, membagikan ilmu kepada kita tanpa mengharapkan imbalan apa-apa.
          Pengertian pendidik menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Itu juga berarti guru adalah sebagai pendidik. Guru tidak hanya memberikan materi kepada kita, tetapi para guru bertugas dan bertanggung jawab untuk mendidik siswanya. Guru dibebani tanggung jawab dari orang tua, masyarakat dan pemerintah. Guru harus mampu mendidik siswa sehingga siswa memiliki kecakapan tidak hanya dibidang akademik tetapi juga perilakunya diharapkan akan semakin baik.
        Guru mendidik siswanya dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab. Ia menuntun siswanya agar bisa menjadi kebanggaan orang tua dan berguna untuk semuanya. Guru melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. guru memberikan satu per satu materi pelajaran, memberikan motivasi kepada kita, menjadi sahabat kita, mencoba memahami karakter siswa-siswanya. Ya seperti itulah guru,walaupun pendidik kita adalah orang tua tetapi guru juga memiliki peran penting dalam tugasnya mendidik kita.
            Masih ingakah kalian dengan guru-guru kalian? Sewaktu saya masih di taman kanak-kanak, guru-guru saya mengajar saya dengan kasih sayang. Setiap hari guru memberikan senyuman kepada siswanya, mengajak kita untuk belajar, bermain, berkreasi. Tidak jarang ada guru yang bersikap galak dan tegas terhadap siswanya. Sehingga guru tersebut diberi julukan sebagai guru killer. Namun, dengan ke galakannya, dengan sifatnya yang tegas itu adalah salah satu cara untuk mendidik kita. Pernah ketika saya duduk di bangku SMP, guru saya menampar teman saya karena dia berbicara tidak sopan terhadap guru. Perbuatan guru yang berani menampar siswanya pasti ada alasannya. Guru tidak mau jika kelak siswanya akan menjadi pribadi yang tidak bisa menghormati orang lain, terutama orang yang lebih tua darinya.

Dengan tugas-tugasnya yang mulia, dengan predikatnya sebagai pahlawan tanpa tanda jasa sudahkah pemerintah memperhatikan kesejahterahan guru di Indonesia?  bagaimanakah dengan nasib guru honorer di negeri ini? Yang setiap hari mengucurkan keringat untuk membuat siswanya menjadi pintar, menjadi orang yang berguna untuk negeri ini kelak. Apakah mereka sudah merasakan kesejahterahan? Ini juga perlu mendapatkan perhatian khusus bagi pemerintah. Jangan sampai pahlawan di negeri ini dilupakan segala jasa-jasanya. Seperti lagu himne guru, guru adalah pelita dalam kegelapan, guru laksana embun penyejug dalam kehausan, guru sebagai patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa. Selamat hari guru untuk guruku dan untuk semua guru di negeri ini. Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku.

No comments:

Post a Comment