Ika
Wulandari
Pembelajaran
dengan menekan anak menghafal sesuai dengan buku pegangan adalah hal yang tidak
sepantasnya dilakukan. Jika siswa yang mau dan rajin menghafal, memang akan
mendapat nilai yang bagus. Tapi bagaimana mereka yang tak ahli menghafal?
Mereka paham dengan bahasa mereka sendiri tetapi guru menginginkan yang lebih
lengkap seperti teori.
Sistem dengan menghafal hanya akan menghasilkan siswa
dengan nilai tinggi tetapi jarang yang mampu mengaplikasikannya dalam
kehidupan. Nilai tinggi hanya akan membuatnya bekerja di sebuah perusahaan
namun tak mampu menciptakan inovasi baru membangun sebuah perusahaan. Ketika
telah terbiasa mendapat nilai yang baik, tapi suatu saat tak mampu melakukannya
maka siswa tersebut akan kecewa. Mereka yang belajar dengan menhghafal adalah
mereka yang sebenarnya tak serius menghadapi mata pelajaran itu. Mereka yang
benar-benar serius menjalani mata pelajaran itu ialah mereka yang mampu
mengaplikasikan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari karena ia benar-benar paham
tentang hal tersebut.
Ketika kebanyakan siswa belajar dengan menghafal, akan
jadi apa negeri ini kelak? Menghafal akan membuat orang mudah terpengaruh
dengan ucapan orang lain. Sebagai contoh tokoh Chathur dalam film “3 Idiots”.
Ia berpidato hanya menghafal teksnya saja tanpa mengerti artinya, sehingga
beberapa kata yang diganti oleh Rancho ia tak mengetahuinya. Sehingga ia merasa
malu setelah ia tahu apa yang dikatakannya.
Penjajahan akan dirasakan lagi oleh Indonesia. Bukan
daerah yang dijajah, namun masyarakatnya yang dijajah oleh orang asing karena
mereka dapat dibohongi dengan kemampuan ilmu pengetahuan yang rendah. Untuk
para pendidik silahkan desain pembelajaran dengan senyaman mungkin agar siswa
merasa senang dan nyaman ketika belajar. Dengan begitu siswa akan menangkap
seluruh materi yang disampaikan dan tidak perlu menghafal sesuai text books karena penerapannya telah
tersimpan di otak mereka.
Jangan jadikan siswa seperti robot/mesin yang selalu
diatur sesuai sistem. Jadikanlah siswa seperti manusia layaknya dengan
membiarkannya berpikir kreatif, membiarkan mereka mengembangkan bakat yang
mereka miliki, dan sesama siswa memoivasi satu sama lain agar beraktualisasi.
No comments:
Post a Comment