Thursday, January 1, 2015

Kartu Indonesia Pintar

Khusnul Roifah

Pada tanggal 27 Oktober 2014 pemerintahan baru Jokowi-JK resmi dilantik. Jokowi mengumumkan Kabinet Kerja Jokowi-JK. Disebutkan nama-nama profesional untuk menjadi menteri di Indonesia. Diantaranya  Menteri Kelautan dan Perikanan yang diduduki oleh Susi Pudjiastuti, lalu Anies Baswedan sebagai Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dalam masa pemerintahan Jokowi-JK akan meluncurkan tiga kartu sakti yaitu Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera. Kali ini saya akan membahas tentang Kartu Indonesia Pintar. Tujuan diluncurkannya Kartu Indonesia Pintar (KIP) ini adalah untuk memberikan jaminan kepada warga miskin di Indonesia untuk mendapatkan pendidikan atau wajib belajar 12 tahun. Bahkan tidak hanya warga miskin, warga rentan miskin juga katanya bisa mendapatkan kartu ini.
Bapak Anies Baswedan mengatakan bahwa Kartu Indonesia Pintar berbeda dengan Bantuan Siswa Miskin. Walaupun konteksnya sama-sama memberikan bantuan. Kartu Indonesia Pintar diberikan tidak hanya untuk pendidikan formal. KIP ini dapat juga digunakan unuk mendapatkan pendidikan gratis di pendidikan non-formal. Jadi anak yang menempuh pendidikan di jalur pendidikan non-formal bisa juga merasakan pendidikan gratis seperti anak-anak yang menempuh pendidikan formal.
            Harapan diadakannya KIP ini tentunya untuk mengurangi jumlah anak Indonesia yang putus sekolah dikarenakan mahalnya biaya pendidikan. Dengan berkurangnya anak yang putus sekolah diharapkan bisa memperbaiki kualitas mutu pendidikan di Indonesia. semoga dengan diadakannya KIP ini anak-anak Indonesia benar-benar melaksanakan kewajibannya yaitu wajib belajar 12 tahun, bukan hanya wajib sekolah 12 tahun. Jangan sampai pemerintah sia-sia memberikan bantuan ini kepada anak Indonesia.

            Semoga dengan perubahan-perubahan yang dilakukan oleh Bapak Anies seperti ditaiknya kurikulum 2013 dan kembali lagi ke KTSP, kemudian diluncurkannya KIP benar-benar bisa memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia dan Sistem Pendidikan di Indonesia.

No comments:

Post a Comment