Thursday, January 1, 2015

Evaluasi Kurikulum dalam Sistem Pendidikan Nasional

Homsa Diyah Rohana

Evaluasi kurikulum memegang peran penting baik dalam penentuan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun dalam pengambilan keputusan dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijaksaan pendidikan dan para pemegang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijaksanaan pemegang system pendidikan dan pemegang model kurikulum yang digunakan. Hasil-hasil evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh guru-guru, kepala sekolah dan para pelaksana pendidikan lainnya, dalam memahami dan membantu perkembangan siswa, memilih bahan pelajaran, memilih metode dan alat-alat bantu pelajaran, cara penilaian serta fasilitas pendidikan lainnya.
Evaluasi kurikulum sulit dirumuskan secara tegas, hal tersebut disebabkan beberapa factor (www.sarjanaku.com) :
a.       Evaluasi kurikulum berkenaan dengan fenomena-fenomena yang terus berubah
b.   Objek evaluasi kurikulum adalah sesuatu yang berubah-ubah sesuai dengan konsep kurikulum yang digunakan
c.   Evaluasi kurikulum merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia yang sifatnya juga berubah.
      
Evaluasi dan kurikulum merupakan dua disiplin yang berdiri sendiri. Ada pihak yang berpendapat antara keduannya tidak ada hubungan, tetapi ada pihak lain yang menyatakan keduannya mempunyai hubungan yang sangat erat. Pihak yang memandang ada hubungan, hubungan tersebut merupakan hubungan sebab akibat. Perubahan dalam kurikulum berpengaruh pada evaluasi kurikulum, sebaliknya perubahan evaluasi akan memberi warna pada pelaksanaan kurikulum.
Dengan demikian, evuasli pada kurikulum memang akan sukar diterima secara baik oleh banyak oihak. Sehingga hasil dari evaluasi itu menjadi polemik besar bagi banyak masyarakat. Seperti kita tahu pada tahun ini yang setahun lalu pendidikan di Indonesia telah menrubah kurikulum lama menjadi kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. Ternyata banyak masyarakat belum bisa menerimanya dengan baik, hingga saat ini kurikulum tersebut menuai banyak kontroversi. Sehingga di pemerintahan Indonesia yang baru, kurikulum 2013 yng baru itu direncanakan akan di tunda dan dipertimbangkan kembali. Untuk sementara saat ini sekolah diperbolehkan menggunakan kurikulum yang lama lagi (www.kompas.com).

Dari hal tersebut, dapat digaris bawahi bahwa teryata kurikulum yang sudah ada telah di evaluasi pun masih banyak menuai kontroversi apalagi jika tidak adanya evaluasi, akan seperti apa jadinya. Kurikulum ibarat roda penggerak utama dalam sebuah sistem pendidikan, bagaimana keberhasilan suatu pendidikan akan erat hubungannya dengan bagaimana roda penggerak (kurikulum) itu digunakan.

No comments:

Post a Comment