Homsa
Diyah Rohana
Selama
proses belajar kita dalam sekolah yang paling sering digunakan adalah metode
menghafal. Ternyata model ini belum bisa mencapai tujuan pendidikan di
Indonesia. Model pembelajaran seperti apa
yang dapat bermakna sebagai proses tercapainya tujuan
pendidikan nasional?. Proses
pembelajaran yang dapat merangsang, menantang,
dan menyenangkan adalah proses
pembelajaran yang bermakna. Selain itu, dalma proses pembelajan
memuat tujuan tujuan empat pilar pembelajaran yaitu learning to know,
learning to do, learning to be,
dan learning to
live together.
Pendidikan yang
berlangsung selama ini
pada umumnya tidak
menghasilkan sesuai tujuan
pendidikan nasional. Ini salah satunya disebabkan proses pembelajaran
yang tidak bermakna karena proses pembelajaran selama ini tidak
pernah mencapai tingkatan pada learning to know,
keceriaan dalam penerimaan tujuan pada
learning
to do dan keceriaan bersama
untuk mencapai tujuan umum pada learning
to live together. Gagalnya proses
pendidikan yang menyenangkan
tersebut menyebabkan kegagalan
dalam membentuk kepribadian (learning to
be) yang mantap, kreatif dan
mandiri.
Selama ini
proses pembelajaran di
sekolah lebih banyak
hanya mendengar, mencatat, dan menghapal. Pembelajaran yang
tidak menarik akan
mengakibatkan siswa malas belajar
dan enggan bersekolah.
Data penelitian PIRLS 2006
menunjukan bahwa tingkat
ketidakhadiran siswa Indonesia
pada tingkat yang
sangat serius mencapai
42%.
Berdasarkan pemaparan
di atas, maka
dipandang perlu untuk
untuk mengubah Pandangan dari
pembelajaran yang hanya
mendengar, mencatat, dan menghapal
menjadi pandangan proses
pembelajaran student center atau
pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik
dengan mengedepankan proses
pembelajaran yang
Menyenangkan.
Hal
tersebut tidak sesuai dengan paradigma pembelajaran yang menyenangkan
seharusnya, pembelajaran yang menyenagkan harus bisa membangkitkan semangat
belajar siswa. Harus bisa menjadi dongkrak bagi ke intelektualan siswa. Jadi
tidak hanya menghapal saja yang menjadi metode dalam proses belajar mengajar.
Karena pada dasarnya metode menghafal dalam pembelajaran kurang efektif untuk masa
yang lama, sehingga siswa mudah lupa kembali dan pembelajaran yang telah
diberikan terkesan percuma.
No comments:
Post a Comment