Rimbi Wijanti
Beberapa waktu lalu
saya pernah membuat artikel tentang system pendidikan yang ada di Finlandia.
Ada beberapa poin yang ingin saya bahas tentang artikel tersebut, terutama
tentang tenaga kependidikannya yaitu Guru. Seperti yang saya jelaskan di
artikel tersebut, kompetensi guru di Finlandia sangat dijaga dan melalui
penyaringan yang sangat ketat bahkan melebihi seleksi untuk menjadi dokter.
Itulah salah satu faktor mengapa di Finlandia bisa disebut sebagai negara
dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Sekarang bagaimana dengan “pahlawan
tanpa jasa” di Negara kita sendiri? Apakah standarnya sudah sesuai untuk
mencerdaskan anak anak bangsa kita?
Kompetensi guru menjadi
salah satu bahasan yang menurut saya menarik karena tentunya banyak pro dan
kontra yang mengiringinya. Beberapa hari yang lalu dosen saya juga menyinggung
tentang kompetensi guru yang ada di Indonesia. Beliau mengatakan bahwa standar
kompetensi guru di Indonesia masih dibilang rendah. Selain itu banyak guru yang
ada di Indonesia tidak secara sukarela saat memilih menjadi guru. Sebagian
besar dari mereka memilih profesi guru
karena 2 kemungkinan, pertama memang karena niat menjadi guru dan yang kedua
tergiur akan sertifikasi. Seperti yang kita tahu sekarang ada sertifikasi yang
dianggap sebagai jalan untuk menyejahterakan guru guru di Indonesia, akan
tetapi pada implementasinya banyak guru yang belajar hanya untuk lolos
sertifikasi saja.
Mungkin memang tidak
banyak guru yang seperti itu tapi pasti ada saja yang seperti itu, padahal jika
kita memiliki kualitas guru yang baik maka peserta didiknya pun juga akan
terbentuk secara baik juga. Sebagai seorang guru juga seharusnya secara
berkesinambungan menambah skill “Mengajar” menyesuaikan dengan jaman dan
kebutuhan . Kebanyakan guru tetap menggunakan metode yang sama meskipun
kurikulumnya sudah berubah. Hal ini menjadi sesuatu yang menurut saya tidak
adil ketika standar kelulusan untuk siswa selalu naik setiap tahunnya akan
tetapi justru standar kompetensi dari guru masih begitu begitu saja. Semuanya
seharusnya berkesinambungan, Sang guru senantiasa meningkatkan skillnya dan
para siswa meningkatkan semangat untuk belajar.
No comments:
Post a Comment