FN Muktiono Dimi
1102413061
Persoalan rokok dan merokok
sebenarnya dapat dikatakan sebagai sebuah masalah terselubung. Bagaimana tidak?
dampak merokok sebenarnya menjarah ke semua hal. Mulai dari kesehatan, ekonomi,
bahkan karakter bangsa. Akan tetapi sampai saat ini belum ada tindakan
penyelesaian dari pemerintah sendiri tentang persoalan rokok dan merokok.
Apabila kita melihat dari sisi kesehatan dan ekonomi maka sudah jelas bahwa
merokok tentunya memperburuk kondisi tubuh dan juga memerlukan uang untuk
membelinya. Lalu persoalan bagaimana rokok dapat merusak karakter bangsa memang
masih belum banyak dibahas. Sebenarnya rokok tidak akan merusak karakter
seseorang apabila rokok tersebut tidak dikonsumsi, yang menjadi masalah yaitu
adanya rokok yang dikonsumsi oleh seseorang.
Seorang perokok mengatakan
bahwa mereka mengalami penenangan setelah merokok. Tapi tahukah anda bahwa
mereka yang merasa tenang setelah merokok sama saja mengkonsumsi obat penenang
tanpa anjuran dokter. Apabila kebiasaan merokok sudah melekat pada diri
seseorang, maka tak heran bila mereka akan merasa stress, gelisah, atau
perasaan cemas apabila belum merokok. Pertama yang menjadi persoalan ialah,
apakah seorang perokok tersebut secara ekonomi mampu untuk membeli rokok ?
Walaupun harga rokok tak semahal harga narkotika, namun apabila kebutuhan akan
merokok itu terus meningkat dan tidak berbanding lurus dengan kondisi ekonomi. Bisa saja orang tersebut melakukan tindakan kriminal, mencuri, merampok, dan
sebagainya untuk memenuhi kebutuhan merokok yang semakin meningkat itu. Lalu persoalan
yang kedua yaitu, merokok sebenarnya menambah tingkat stress. Sebuah studi
mengatakan bahwa merokok dapat menyebabkan tingkat stress dalam jangka panjang.
Memang dalam jangka pendek seseorang dapat berkata bahwa merokok dapat
menenangkan pikiran, akan tetapi bila hal tersebut sudah menjadi kebiasaan
dalam jangka panjang maka pikiran kita akan menjadi rawan stres apabila tidak
merokok untuk beberapa saat.
Persoalan yang ketiga, merokok dapat menyebabkan
kemalasan.kecenderungan untuk merasakan ketenangan sesaat sebenarnya
menyebabkan seseorang menjadi malas untuk melakukan suatu kegiatan, hal itu
terjadi karena mereka sudah terbiasa untuk bersantai dan menenangkan pikiran
dengan rokok. Kemungkinan besar, jika seorang perokok diberi pilihan untuk
merokok atau melakukan pekerjaan, mungkin mereka akan lebih memilih untuk
merokok saja. Bayangkan saja apabila bahaya merokok ini menjangkit generasi
muda Indonesia. Katakanlah semua pelajar dan mahasiswa di Indonesia diketahui
mengkonsumsi rokok, akan jadi apa nantinya jika mereka bermalas malasan ? oleh
karena itu perlu perhatian oleh pemerintah untuk menerapkan batasan umur
merokok, agar generasi muda Indonesia yang menjadi ujung tombak pembangunan
bangsa tidak ikut dirusak oleh sebatang rokok.
No comments:
Post a Comment