Alimi
Pembelajaran
tematik berasal dari kata integrated teaching and learning atau integrated
curriculum approach yang konsepnya telah lama dikemukakan oleh Jhon dewey
sebagai usaha mengintegrasikan perkembangan dan pertumbuhan siswa dan kemampuan
perkembangannya ( Beans, 1993 ; udin sa’ud dkk, 2006 ). Pembelajaran tematik
merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran dan suatu proses untuk mengaitkan
juga memadukan materi ajar dalam suatu mata pelajaran atau antar mata pelajaran
dengan semua aspek perkembangan anak, serta kebutuhan dan tuntutan lingkungan
sosial keluarga.
Kurikulum
2013 atau kurikulum Tematik yang sekarang mulai di implementasikan di dunia
pendidikan Indonesia, digadang-gadang mampu untuk memberikan kontribusi yang
signifikan dalam perkembangan pendidikan. Namun pada kenyataannya banyak
ditemui berbagai masalah dalam penerapan kurikulum ini, mulai dari kurangnya
sosialisasi terhadap para pengajar maupun siswa, kebijakan perubahan kurikulum
yang bersifat mendadak dan tergesa-gesa, sampai pada hal yang lebih detail
mengenai pendistribusian buku tematik sebagai sumber bahan ajar siswa yang
terlambat atau bahkan tersebar belum merata ke seluruh lapisan pendidikan.
Dalam kurikulum tematik ini peran seorang guru menjadi berkurang karena pada
dasarnya siswa harus mampu berkembang dan memecahkan permasalahan sendiri,
peran guru hanya sebatas pendamping dan mengarahkan proses belajar siswa.
Hal
ini sungguh menjadi buah simalakama bagi dunia pendidikan di Indonesia, di satu
sisi bangasa Indonesia ingin memperbaiki sistem pendidikan yang ada melalui
perubahan kurikulum yang dinilai sesuai dengan perubahan di masyarakat, namun
di sisi lain juga menimbulkan berbagai permasalahan yang mendasar karena butuh
penyesuaian seluruh elemen pendidikan dalam mengaplikasikan kurikulum yang baru
tersebut. Kerjasama antara pemerintah dan para penyelenggara pendidikan sangat
menentukan keberhasilan dari penerapan kurikulum tematik ini, agar nantinya
tidak menimbulkan masalah. Namun di balik itu semua satu keunggulan dari
penenrapan kurikulum ini adalah siswa lebih aktif dalam mencari materi sumber
belajar dan juga menimbulkan kemandirian dalam proses pembelajaran, hal ini
yang perlu ditingkatkan dan di sertai dengan evaluasi secara menyeluruh agar
seluruh proses yang ada mampu di kendalikan dengan proses yang tertata dan
terencana secara sistematis.
No comments:
Post a Comment