Alfi setiani
Tahun 2014 segera berakhir, dan akan berjumpa dengan tahun 2015,
dimana pada tahun ini persaingan masuk dunia kerja sangatlah ketat. AEC (Asean
Economic Community) merupakan salah satu program yang telah disepakati oleh
Negara-negara di ASEAN dimana warga Negara dari anggota ASEAN bisa dengan mudah
bersaing untuk mendapatkan pekerjaan di Negara anggota ASEAN. Tentu dalam hal
ini menjadi tantangan yang besar bagi Negara ini, karena di Indonesia saja
tingkat pengangguran masih tinggi, dimana jumlah lulusan tidak sebanding dengan
penerimaan karyawan baru ditambah masuknya pekerja warga asing yang semakin
menambah ketatnya persaingan dalam mendapatkan pekerjaan.
Hal ini menjadi Pekerjaan Rumah tersendiri bagi pemerintah untuk
mengembangkan kualitas sumber daya manusia agar dapat bersaing dalam AEC 2015.
Lembaga Pelatihan dan Ketrampilan merupakan salah satu pencetak siswa yang siap
kerja, dan lulusanya diharpkan mampu bersaing di dunia kerja. Dalam menghadapi
AEC 2015 tentu banyak menemui berbagai tantangan yang dihadapi, seperti kahlian
atau skill, dalam hal ini bisa dilihat dalam aspek bahasa, seperti yang kita
ketahui dalam AEC warga Indonesia bisa juga bersaing di Negara lain, begitupun
sebaliknya dengan warga asing, untuk bersaing dengan warga asing ini diperlukan
sebuah kecakapan dalam berbahasa khususnya bahasa inggris. Dalam LPK yang tidak
berorientasi dalam pelatihan bahasa tentu saja kurang memperdalam pemahaman
bahasa inggris, kemudian dalam AEC sangat diperlukan seorang wirausaha, LPK
belum banyak membekali peserta didiknya
dengan kemampun wirausaha, dan lebih menekankan pada kemampun dalam bekerja. Waktu
untuk memperdalam skill dalam LPK kurang lama, dalam AEC sangat diperlukan
sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga hal ini menjadi tantangan
tersendiri yang dihadapi LPK dalam mencetak lulusan yang bisa bersaing dengan
warga Negara lain.
Lalu
upaya apa sajakah yang harus dilakukan LPK dalam menghadapi AEC 2015 ? dalam
hal ini kita tilik lagi mengenai LPK, lembaga ini seyogyanya memberikan hardskill
dan softskill yang memadai berdasarkan KKNI agar lulusan yang
dicetak dapat bersaing. Kemudian
LPK haruslah focus pada pengembangan kualias sumber daya manusia bukan hanya
mengejar keuntungan semata yang diperolah dari pesera didik. LPK juga haruslah
menambah waktu untuk pemagangan karena hal ini menyangkut bekal pengalaman
peserta didik untuk terjun ke dalam dunia kerja, serta LPK setidaknya membekali
peserta didiknya untuk berwirausaha walaupun pada akhirya peserta didik akan
disalurkan ke tempat kerja. Dengan adanya AEC penyaluran kerja untuk LPK juga
diharapkan bisa mencapai Negara-negara ASEAN. J
No comments:
Post a Comment