Tuesday, November 11, 2014

Sekolah Khusus Anak Nakal ?

Nur Rofiqoh
 
Sebagian dari kalian mungkin masih banyak yang belum tau tentang istilah “tuna laras”. Tuna laras diperuntukkan bagi individu yang memiliki hambatan dalam mengontrol emosi dan mengendalikan kontrol sosialnya. Anak- anak penderita tuna laras tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya dan memiliki perilaku yang menyimpang dari norma- norma sosialnya. Sehingga anak- anak ini sering disebut sebagai anak nakal oleh orang- orang di sekitarnya. Dan terkadang anak- anak seperti itu dikucilkan dalam pergaulan karena dianggap tidak baik dan dapat menjerumuskan anak- anak lainnya. Ketika di hadapkan dalam pendidikan normal, anak- anak dengan tuna laras memiliki ketidakmampuan dalam belajar, tidak bisa menjalin hubungan yang baik dengan teman- temannya serta gurunya, suka bertingkah laku tidak pantas, dan sellau merasa tertekan atau tidak bahagia.
Untuk mengatasi hal itu, anak- anak dapat belajar di Sekolah Luar Biasa jenis E, dimana sekolah ini dikhususkan untuk anak- anak tuna laras. Sekolah ini untuk anak- anak yang sulit menyesuaikan diri atau untuk anak- anak yang pernah melakukan kejahatan. Baiknya pendidikan ini dimulai sejak anak berumur enam sampai 18 tahun. Untuk SLB E pembelajarannya berfokus pada guru atau Teachered Centered Learning, dimana ada control yang penuh dari guru untuk anak- anak ini. Ketika pembelajaran di kelas, anak- anak ini dijauhkan dari benda- benda yang berbahaya. Selain guru yang bertindak sebagai pengawas, disediakan juga psikolog yang bertugas melakukan therapy emosi untuk anak- anak tersebut.

Guru disini, sebelum melakukan pembelajaran, terlebih dahulu diberikan pelatihan oleh psikolog yang ada kaitannya dengan cara- cara yang efektif digunakan untuk menghadapi anak- anak berkebutuhan khusus. Setelah itu, dalam memberikan pelajaran pada anak- anak tersebut, guru sebisa mungkin membuat suasana yang nyaman bagi anak- anak itu. Untuk kelasnya didesain seperti auditorium. Waktu pembelajarannya lima hari dalam satu minggu. Diharapkan dengan pendidikan ini, anak- anak penyandang tuna laras nantinya dapat berbaur dengan masyarakat luas dan memiliki masa depan yang lebih baik layaknya anak- anak normal lainnya.

No comments:

Post a Comment