Friday, November 28, 2014

Pendidikan Karakter Demokratis

Adidtia Ari Kuncoro

           Demokrasi berasal dari kata demos dan kratos yang artinya adalah rakyat dan pemerintahan. Pendidikan karakter demokratis ini diharapkan agar siswa bisa berkembang dengan baik. Karakter demokratis memiliki karakter sebagai sebagai berikut: sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan  dan ketrampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab, sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa, cerdas, berbudi pekerti yang luhur, mencintai Bangsanya dan mencintai sesama manusia, beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab,  setia kawan, percaya pada diri sendiri, sikap menghargai jasa para pahlawan, inovatif dan kreatif, serta berorientasi ke masa depan. Ciri-ciri karakter tersebut secara normatif dapat diterima oleh semua kalangan. Persoalannya, bagaimana mengukur keberhasilan pencapaian ciri-ciri positif karakter tersebut, tampaknya tidak terselesaikan hingga gerakan reformasi bergulir. Pembentukan karakter warga negara cenderung sebagai retorika pembangunan seperti dalam jargon membangun manusia Indonesia seutuhnya sebagai bentuk pengamalan Pancasila dan UUD 1945.
Sedangkan tujuan pendidikan karakter demokratis ialah untuk membentuk kemampuan:
a.berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu.
b.berpartisipasi secara secara cerdas dan bertanggung jawab, serta bertindak secara sadar dalam kegiatan      bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c.pembentukan diri yang didasarkan pada karakter-karakter positif masyarakat Indonesia dan masyarakat       dunia yang demokratis.

                Dan pendidikan karakter demokratis sudah di terapkan di berbagai jenjang pendidikan yang adadi Indonesia. Dapat kita lihat melalui tata tertib yang ada di sekolah bahwa jika saat sekolah setiap siswa harus memakai sepatu yang sama. Namun, pendidikan karakter ini tidak serta merta langsung berhasil. Dalam kelas kadang guru membagi-bagi kelompok yang "pintar" dan yang "bodoh". Jadi si guru menganggap seorang murid yang memiliki kemampuan kurang tersebut dengan sebelah mata. Dan sewaktu saya SMA dulu ada seorang guru yang jarang sekali masuk kelas, dan saat masuk kelas hanya memberikan tugas yang materinya belum pernah ia ajarkan. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter sudah diterapkan di dalam sekolah namun, belum adanya kesadaran dari siswa maupun dari guru yang terkait.  

2 comments:

  1. dikatakan bahwa demokratis adalah Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. maksudnya gimana itu

    ReplyDelete
  2. Karakteristik demokrasi pendidikan apa min?

    ReplyDelete