Friday, November 21, 2014

Pentingnya Jiwa Kemandirian Bagi Umat Manusia

FN Muktiono Dimi
(1102413061)

            Mandiri merupakan sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain. Terkadang kita melihat seorang anak yang tidak bisa mengancingkan bajunya sendiri lalu ayahnya membantunya untuk mengancingkan bajunya akhirnya di keesokan harinya anak itu datang kepada ayahnya untuk meminta mengancingkan bajunya. Dari kejadian tersebut kita juga dapat melihat bahwa seorang anak bisa menjadi tidak mandiri karena perilaku dari orang sekitarnya yang selalu melakukan bantuan terhadap pemecahan masalahnya. Jika hal tersebut dilakukan secara terus menerus bisa jadi anak tersebut tidak mandiri, tidak hanya dalam hal mengancingkan baju tapi juga dalam hal hal lain. Dampaknya bisa dirasakan saat dewasa, dimana kita merasakan ketergantungan kepada orang lain. Untuk itu, pendidikan untuk menjadikan anak mandiri harus dilakukan sejak kecil. Walaupun sikap mandiri bisa dibentuk saat dewasa, akan tetapi jalannya sangat susah dan lama. Peran sekolah sangat penting dalam kaitanya membentuk karakter anak yang mandiri. Jika pada sebuah keluarga selalu memanjakan anaknya, maka anak tersebut lebih baik di sekolahkan. Di sekolah, semua siswa diperlakukan sama. Tidak memandang yang jelek, cantik, miskin, maupun kaya. Ada peraturan yang harus di taati, ada penugasan sekolah, ada kerja kelompok dan ada hal hal lain yang dapat membuat anak menjadi lebih mandiri. Mungkin bagi seorang anak yang baru saja mengenyam bangku sekolah akan kaget ketika berada sekolah, karena situasi dan kondisi di sekolahan begitu berbeda dengan situasi dan kondisi di rumah. Tidak ada yang di spesialkan di sekolah. Itu sebabnya jika kita sering menjumpai banyak anak anak yang menangis di sekolah sekolah tingkat dasar maupun taman kanak kanak. Ironisnya lagi, di sebagian sekolah yang mayoritas penduduknya pedesaan atau di tepi pantai, orang tua ikut menemani anak anaknya ketika bersekolah di sekolah formal. Latar belakang pendidikan yang rendah membuat mereka sebagai orang tua dari anak anaknya tidak menyadari dan berfikir bahwa kebiasaan tersebut dapat membuat mental anak menjadi manja. Jika jiwa manja sudah melekat pada diri anak, kemungkinan besar jiwa itu akan terus ada sampai tua nanti.

No comments:

Post a Comment