Tuesday, November 11, 2014

Belajar dari Yayasan Rumah Faye

Alfi Setiani

            Memasuki tahun 2000 merupakan era baru yaitu era globalisasi, diera ini akan banyak sekali tuntutan. Terlebih mengenai tuntutan ekonomi, kadang sebagian orang menggunakan cara apa saja agar mendapat segelintir uang yang memuaskan mereka. Tidak jarang dengan memperdagangkan gadis-gadis dibawah umur untuk terjurumus ke dalam dunia prostitusi. Rumah faye ini memiliki sebuah filosofi pendirianya yang intinya semua anak memerlukan rumah untuk merasakan kasih sayang dari orang tua, saudara bahkan lingkungan. Tidak memandang dari latar belakang apa pun rumah merupakan kebutuhan anak untuk bertumbuh, di cintai, dididik dan dipelihara. Sehingga peran keluarga sangatlah penting untuk menghilangkan rasa trauma mereka akan prostitusi, Rumah Faye berusaha menghadirkan konsep keluarga seperti ini di yayasanya. Bermula dari seorang gadis yang berumur 12 tahun yang merasakan iba terhadap banyaknya korban prostitusi, sehingga Rumah Faye ini dapat berdiri untuk melayani para korban. Untuk kegiatan dalam yayasan ini terdapat tiga macam kegiatan, yaitu kegiatan pencegahan, kegiatan pembebasan dan kegiatan pemulihan.
            Pertama adalah kegiatan pencegahan, dimana Rumah Faye berusaha menggalang kepedulian semua orang akan perdagangan anak untuk menjadi pekerja seks dan menberikan kesadaran pada anak-anak untuk tidak terjerumus dalam dunia prostitusi. Kemudin yang kedua adalah pembebasan, yayasan ini mencoba berupaya membebaskan anak-anak yang menjadi korban yang dijerumuskan dalam dunia prostitusi. Dan yang terakhir adalah pemulihan, Rumah Faye menciptakan sebuah rumah pemulihan untuk mereka dengan memberikan mentoring dengan suasana keluarga, memberikan kesempatan bagi mereka untuk melanjutkan pendidikan, dan pelatihan ketrampilan yang dapat menjadi bekal untuk mereka di kemudian hari. Pendidikan di Rumah Faye ini mengedepankan pada kehangatan keluarga yang diharapkan mampu menggantikan dan menambah peran keluarga pada si korban.
            Di Rumah Faye ini membuka relawan yang ingin ikut serta dalam membantuk penanganan korban prostitusi. Hingga saat ini relawan di yayasan ini terbilang banyak jumlahnya. Setidaknya dari sini kita bisa belajar banyak dari gadis yang berusia 12 tahun ini, ia begitu peduli dengan anak-anak korban perdagangan. Terlebih perdagangan anak yang semakin parah terjadi, dengan iming-imingan kerja dengan mendapat gaji yang banyak, tidak sedikit anak-anak terbodohi. Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa, yang harus dijaga dan dibina demi menyongsong Indonesia emas dimasa datang. Pemerintah seharusnya lebih tanggap dalam menghadapi persoalan ini, dengan menegakan hokuman yang setimpal kepada oknum-oknum penjualan manusia.

No comments:

Post a Comment