Nur Rofiqoh
Apa yang ada di benak kalian ketika melihat anak cacat ?
Sebagian dari kalian mungkin akan berfikiran macam- macam. Entah itu kasihan,
merepotkan, polos, atau justru jijik. Anak berkebutuhan khusus atau kita biasa menyebutnya
penyandang cacat adalah anak- anak yang memiliki kelainan baik fisik, mental,
emosi, intelektual, dan lain sebagainya. Banyak dari kita yang memandang rendah
anak- anak penyandang cacat. Padahal mereka juga memiliki hak yang sama dengan
kita. Mereka berhak bermain layaknya anak-anak yang lain, berhak mendapatkan
perlakuan yang sama. Begitu pula dengan pendidikan. Seperti tertuang dalam UU
RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 5 ayat 1 bahwa
setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Kaitannya
dengan pendidikan, anak- anak penyandang cacat dapat mengenyam pendidikan
melalui Sekolah Luar Biasa atau SLB. Dahulu dinamakan Pendidikan Luar Biasa
atau PLB.
Sekolah Luar Biasa (SLB) bertujuan untuk membantu anak-
anak penyandang cacat agar dapat mengembangkan dirinya sendiri, mandiri, dan
dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Sekolah Luar Biasa juga
diklasifikasikan lagi berdasarkan kelainan yang dimiliki. Ada yang
diperuntukkan untuk mereka yang tunanetra, tunarungu, tunagrahita, dan lain
sebagainya. Pembelajaran di SLB pun disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik,
dalam hal ini kelainan yang dimiliki peserta didik. Selain itu jam
pelajarannyapun hanya sedikit, tidak seperti sekolah pada umumnya. Menurut saya
pribadi, SLB sesuai dengan namanya merupakan sekolah yang benar- benar luar
biasa. Bayangkan saja, didalamnya ada guru- guru luar biasa dan anak- anak luar
biasa yang bahkan semangatnya melebihi anak normal lainnya. Guru-guru yang mengajar
di SLB memiliki kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi anak-anak didiknya
yang special. Guru-guru tersebut juga
memiliki keterampilan yang lebih jika dibandingkan dengan guru-guru yang
mengajar di sekolah pada umunya. Begitu pula dengan anak-anak yang ada di SLB. Semangat mereka bahkan lebih
besar jika dibandingkan dengan anak- anak normal lainnya. Mereka tetap berusaha
mengenyam pendidikan di tengah kelainan yang mereka miliki. Itulah bagaimana
luar biasanya SLB.
No comments:
Post a Comment