Sunday, September 28, 2014

Penerapan Pembelajaran Tematik pada SD / MI

Yossika Vidya Mayrizki
                                                                       1102413063

Seperti yang kita ketahui perubahan zaman yang begitu pesat banyak membawa pengaruh yang cukup signifikan bagi suatu negara. Di indonesia sendiri, pemerintah sedang mengupayakan perbaikan kualitas Negara melalui banyak cara, salah satunya perbaikan kualitas melalui bidang pendidikan formal. Suatu negara akan dikatakan baik apabila warga negaranya pun memiliki kualitas yang baik pula. Indonesia dituntut agar dapat menyesuaikan perkembangan pendidikan agar tidak tertinggal oleh negara – negara lainya. Upaya itu di buktikan dengan terus berubahnya sisem kurikulum yang ada di Lembaga lembaga pendidikan formal di Indonesia. Kurikulum tersebut terus di rombak dan di sesuaikan dengan kebutuhan para peserta didik di kehidupan sekarang.
Penerapan pembelajaran tematik pada jenjang Sekolah Dasar bisa dijadikan salah satu contoh upaya pemerintah untuk terus berusaha menyesuaikan jalanya proses pendidikan agar sesuai dengan tuntutan zaman. Perubahan sistem pembelajaran di tingkat Sekolah dasar yang sebelumnya menggunakan pendekatan mata pelajaran menjadi pendekatan tematik.  Sebenarnya pembelajaran ini telah lama di kembangakan sejak awal tahun 1970-an, namun belum diterapkan sepenuhnya dalam pendidikan di indonesia. Akhir –akhir ini muncul kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013. Dalam proses pengimplementasianya di jenjang sekolah Dasar, kurikulum ini menggunakan sistem tematik dalam pembelajaranya. Sistem  pembelajaran tematik ini diterapkan karena dianggap lebih menarik bagi siswa sekolah dasar, pembelajaran yang menyajikan suatu tema tema yang lebih aktual dan kontekstual dalam kehidupan sehari hari. Selain itu pembelajaran ini dilakukan dengan mengkolaborasikan beberapa mata pelajaran yang kemudian dijadikan satu tema/topik tertentu sehingga lingkup materi yang akan dibahas lebih luas. Siswa juga di tuntut agar lebih terlibat dalam proses belajar. Hal ini dapat dilihat ketika kurikulum ini diterapkan di sekolah dasar, guru diperbolehkan membawa anak-anak ke luar ruangan untuk pembelajaran. Dalam konsep seperti ini pembelajaran formal memiliki perluasan makna, bukan hanya pembelajaran di dalam kelas, tetapi dapat dilakukan di luar kelas.
Dalam penerapan kurikulum 2013 pada jenjang awal sekolah dasar tentunya sangat mempengaruhi kesiapan sekolah yang bersangkutan khususnya bagi guru pendidik. Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan guru dalam mengajar dan memberikan materi yang sesuai dengan tema, harus adanya penyesuaian bahan ajar tematik terhadap lingkungan belajar siswa. Kemudian kurangnya sarana prasarana yang ada di beberapa sekolah dasar sehingga menjadi penghambat proses pembelajaran dan masih banyak hambatan hambatan yang dapat ditemukan dalam pengimplementasian pembelajaran tematik ini. Tidak hanya dalam pelaksanaan pembelajarannya saja  namun dalam penilaian pembelajaran tematik juga masih terdapat bebrapa hambatan seperti ketika Guru  mengalami kesulitan melakukan penilaian bagi siswa kelas 1 yang belum lancar membaca dan menulis, Penilaian lisan, unjuk kerja, tingkah laku, produk maupun portofolio sudah dilakukan namun jarang didokumentasikan, Guru cenderung lebih suka menggunakan penilaian tertulis, Guru juga menemui kesulitan dalam cara menilai pembelajaran tematik, karena rapor siswa  yang masih menggunakan mata pelajaran.

No comments:

Post a Comment