Yossika Vidya Mayrizki
1102413063
Seperti
yang kita ketahui perubahan zaman yang begitu pesat banyak membawa pengaruh
yang cukup signifikan bagi suatu negara. Di indonesia sendiri, pemerintah
sedang mengupayakan perbaikan kualitas Negara melalui banyak cara, salah
satunya perbaikan kualitas melalui bidang pendidikan formal. Suatu negara akan
dikatakan baik apabila warga negaranya pun memiliki kualitas yang baik pula. Indonesia
dituntut agar dapat menyesuaikan perkembangan pendidikan agar tidak tertinggal
oleh negara – negara lainya. Upaya itu di buktikan dengan terus berubahnya
sisem kurikulum yang ada di Lembaga lembaga pendidikan formal di Indonesia.
Kurikulum tersebut terus di rombak dan di sesuaikan dengan kebutuhan para
peserta didik di kehidupan sekarang.
Penerapan
pembelajaran tematik pada jenjang
Sekolah Dasar bisa dijadikan salah satu contoh upaya pemerintah untuk terus
berusaha menyesuaikan jalanya proses pendidikan agar sesuai dengan tuntutan
zaman. Perubahan sistem pembelajaran di tingkat Sekolah dasar yang sebelumnya
menggunakan pendekatan mata pelajaran menjadi pendekatan tematik. Sebenarnya pembelajaran ini telah lama di
kembangakan sejak awal tahun 1970-an, namun belum diterapkan sepenuhnya dalam
pendidikan di indonesia. Akhir –akhir ini muncul kurikulum terbaru yaitu
kurikulum 2013. Dalam proses pengimplementasianya di jenjang sekolah Dasar,
kurikulum ini menggunakan sistem tematik dalam pembelajaranya. Sistem pembelajaran tematik ini diterapkan karena
dianggap lebih menarik bagi siswa sekolah dasar, pembelajaran yang menyajikan
suatu tema tema yang lebih aktual dan kontekstual dalam kehidupan sehari hari.
Selain itu pembelajaran ini dilakukan dengan mengkolaborasikan beberapa mata
pelajaran yang kemudian dijadikan satu tema/topik tertentu sehingga lingkup
materi yang akan dibahas lebih luas. Siswa juga di tuntut agar lebih terlibat
dalam proses belajar. Hal ini dapat dilihat ketika kurikulum ini diterapkan di
sekolah dasar, guru diperbolehkan membawa anak-anak ke luar ruangan untuk
pembelajaran. Dalam konsep seperti ini pembelajaran formal memiliki perluasan
makna, bukan hanya pembelajaran di dalam kelas, tetapi dapat dilakukan di luar
kelas.
Dalam
penerapan kurikulum 2013 pada jenjang awal sekolah dasar tentunya sangat
mempengaruhi kesiapan sekolah yang bersangkutan khususnya bagi guru pendidik.
Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan guru dalam mengajar dan memberikan
materi yang sesuai dengan tema, harus adanya penyesuaian bahan ajar tematik
terhadap lingkungan belajar siswa. Kemudian kurangnya sarana prasarana yang ada
di beberapa sekolah dasar sehingga menjadi penghambat proses pembelajaran dan
masih banyak hambatan hambatan yang dapat ditemukan dalam pengimplementasian
pembelajaran tematik ini. Tidak hanya dalam pelaksanaan pembelajarannya saja namun dalam penilaian pembelajaran tematik
juga masih terdapat bebrapa hambatan seperti ketika Guru mengalami kesulitan melakukan penilaian bagi
siswa kelas 1 yang belum lancar membaca dan menulis, Penilaian lisan, unjuk
kerja, tingkah laku, produk maupun portofolio sudah dilakukan namun jarang
didokumentasikan, Guru cenderung lebih suka menggunakan penilaian tertulis, Guru
juga menemui kesulitan dalam cara menilai pembelajaran tematik, karena rapor
siswa yang masih menggunakan mata
pelajaran.
No comments:
Post a Comment