Anwar Sandhi Atmandha Aji
Sebenarnya
sekolah itu untuk apa? Toh hanya menghabiskan waktu di tempat yang sama dan
mendengarkan orang berceramah selama berjam jam. Sewaktu SMA saya dan teman
teman saya merasa sangat bosan diruang kelas pengen cepet” istirahat dan pengen
cepat pulang. Dan kalau ada guru yang berhalangan mengajar atau tidak masuk
kamo sangat senang lho, kalau ada guru yang kami senangi awalnya kami antusias tetapi ahirnya loyo dan
boring juga. Sekolah membuat kami jenuh karena monoton dan kurang menarik,
kalau berangkat telat kami dihukum. Kami dipaksa disiplin, tapi kalau kami
selalu menaati peraturan dan berada di jalur aman kapan dikenal oleh guru?
Kapan berkembangnya. Justru karena kami selalu telat kami selalu diingat oleh
guru “kalau berada dijalur aman apakah akan selalu aman juga?”
Bagi
saya dan teman teman saya kehidupan di sekolah (SMA) mulai hidup kalau jam
pelajaran sedang kosong atau pada saat jam istirahat kami bisa sharing” tentang
apa saja dan melakukan kegiatan kegiatan yang membuat kami merasa senang
seperti mengerjai teman dan sebagainya. Tetapi kalau jam pelajaran sedang
vberlangsung kami merasa di alam yang
berbeda dengan tingkat kejenuhan yang luar biasa yang memyebabkan otak menjadi
mati rasa dan mengakibatkan tubuh menjadi kaku dan mengantuk. Ada istilah
“sekolahku rumahku”, sekolah dibuat
seperti rumah ke 2. Kalau rumah sudah nyaman ngapain ke sekolah? Bingung kan?
Semuanya serba membingungkan.
Pendidikan
memang sangat penting tetapi yang
terpenting adalah bagaimana prosesnya dapatmembuat siswa menjadi antusias dan
merasa terbawa dalam suasana pembelajaran. “Jika setiap oarang tidak terobsesi
pada materi atau aplah itu maka ilmu pengetahuan akan menjadi sangat luar
biasa. Setiap orang akan berbagi hal baru dan mencari seseatu yang luar biasa.
“Pendidikan adalah apa yang tersisa setelah melupakan semua yang
dipelajari di sekolah”(Albert Enstein) artinya apa yang kamu pikirkan bisa saja
berbeda 180 derajad dengan apa yang kamu lakukan.
Sudah
saatnya terjadi banyak perombakan di bidang pendidikan baik luar dalam, depan
belakang, atas dan bawah. Dan itu adalah tugas kita bersama karena pendidikan
kita sekarang masih terkesan jalan ditempat saja. Perbaiakn bukan hanya dari
pusat atau kaum intelek saja tetapi dari semuanya yang kecil membantu yang
besar, dan yang besar menerima saran yang kecil dan keduanya saling mendukung.
Karena pendidikan adalah acuan dari masa depan sebuah bangsa, dan jangan saling
menyalahkan kalau terjadi kesalahan tetapi kita harus memperbaikinya bersama.
No comments:
Post a Comment